Pada 17 November 2023 telah dilaksanakan kuliah dosen tamu dari Yala Rajabbhat University Thailand di Universitas Muhammadiyah Sukabumi. Diadakannya kuliah dosen tamu ini sekaligus menjadi simbolis penyerahan ketiga mahasiswa asal Thailand kepada pihak Universitas Muhammadiyah Sukabumi, salah satu diantaranya ialah saudara IS-MA-AE Tahlohding. Sebelumnya, pada tahun 2018 Universitas Muhammadiyah Sukabumi juga pernah menerima mahasiswa asing lainnya.
IS-MA-AE Tahlohding sebelumnya tinggal disalah satu daerah yang dikenal sebagai Narathiwat, yakni salah satu provinsi ( Changwat) yang terletak di Thailand Selatan. Uniknya daerah tersebut rupanya menggunakan Bahasa Melayu sebagai bahasa pergaulannya. Namun, bahasa tersebut bukan semata-mata Bahasa Melayu biasa yang kita ketahui, karena yang digunakan ialah Bahasa Melayu Kelantan-Pattani. Kata-kata yang digunakan pada bahasa tersebut tidak berbeda jauh dengan bahasa Melayu pada umumnya, namun terdapat perbedaan dialek sehingga apa yang didengar asal katanya terkadang terasa berbeda.
 Tim liputan AKREDITSI telah berhasil mewawancarai IS-MA-AE Tahlohding sebagai narasumber pada pembahasan kali ini. Ia memulai studinya di Universitas Muhammadiyah Sukabumi dengan mengambil Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI). Saat ini ia baru menginjak semester satu. Alasannya memilih program studi tersebut ialah karena rasa Sukanya terhadap bahasa, salah satunya Bahasa Indonesia. Dengan bahasa asalnya yang merupakan Bahasa Melayu Kelantan-Pattani ia dapat memahami sedikit banyak percakapan dalam Bahasa Indonesia.
IS-MA-AE Tahlohding memulai pendaftaran program mahasiswa asing saat ia masih duduk dibangku sekolah menengah atas. Informasi terkait program tersebut ia dapatkan dari salah satu guru yang mengajar di sekolahnya. Ia merasa Universitas Muhammadiyah Sukabumi merupakan salah satu tempat tujuan yang cocok dijadikan sebagai sarana dalam mencari budaya baru melalui program pendidikan yang diikutinya. Ia merasa senang setelah mengetahui bahwa dirinya lolos program tersebut dan mengaku tidak menemukan kendala apapun saat proses pendaftaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H