Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Bismillahirahmanhirahim
Setelah berpuasa selama 30 hari di bulan Ramadhan, bulan puasa lainnya akan menyambut kita di bulan berikutnya, yaitu puasa Syawal. Berbeda dengan puasa wajib Ramadhan, hukum puasa Syawal adalah hadits, sehingga umat Islam tidak wajib menjalankan puasa. Dibandingkan dengan puasa Ramadhan yang harus dilakukan selama satu bulan, puasa Syawal cukup berjalan selama 6 hari.
Puasa Syawal berlangsung di bulan Syawal, terhitung sejak hari raya Idul Fitri, atau tepatnya tanggal 2 Syawal. Jika 1 Syawal 1442 H jatuh pada 13 Mei 2021, maka puasa sunnah ini bisa dimulai pada 14 Mei 2021.
Idealnya, puasa Syawal dilakukan selama 6 hari berturut-turut setelah Idul Fitri, yaitu 2-7 Syawal. Namun, jika Anda tetap berpuasa Syawal di luar tanggal tersebut di bulan Syawal, meskipun Anda tidak berpuasa secara urut, Anda tetap mengutamakan puasa Syawal.
Mari kita bicara niat dulu, lalu puasa sunnah selama 6 hari di bulan Syawal. Padahal, untuk puasa Syawal, bisa dibaca dalam hati. Asalkan pikiran dan hati ingin cepat-cepat melaksanakan Syawal, itu sudah cukup. Tetapi jika Anda ingin mengucapkan
"Barang siapa berpuasa Ramadhan kemudian diikuti dengan puasa 6 (enam) hari di bulan syawal maka (pahalanya) seperti puasa setahun penuh." (HR. Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Keutamaan puasa di bulan syawal
Seperti yang diingatkan oleh sebagian ulama Ramadhan, meskipun tidak ada puasa di bulan Ramadhan, Syawal tetap dianjurkan untuk berpuasa. Namun sebagian ulama mengatakan bahwa seseorang bisa mendapatkan manfaat dari puasa Syawal dengan melakukan puasa qadha atau puasa nadzar (pada bulan Syawwl). (Hasyiyatul Baijuri'ala Syarhil'Allamah Ibni Qasim Juz I, halaman 214)
Choval dengan perut kosong disamakan dengan kebiasaan berdoa Bonafa Cahaya Suci setelah doa Dharma. Melalui amalan puasa Syawal, Allah akan berpuasa Ramadhan dengan sempurna.
Meskipun berjemur, sangat dianjurkan untuk berpuasa selama enam hari. Karena pahala puasa enam hari di bulan Syawal sama dengan puasa setahun penuh.
Diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasula berkata: "Barangsiapa berpuasa Ramadhan kemudian puasa enam hari di Chovar, maka dia akan dibayar seperti orang yang berpuasa sepanjang tahun. Nabi kami yang berpuasa pertama adalah pada bulan Syawal Pada bulan Januari, kami mendapat berkah dari Puasa Syawal, dan sebagai manusia kita mendapat pahala yang lebih banyak, karena pada zaman nabi, puasa kuno adalah obat untuk menyembuhkan penyakit, saat itu nabi menyuruh umatnya untuk Puasa Ikhlas, puasa 6 hari di bulan Syawal , kesehatan dan penyakit korona atau penyakit lainnya akan lebih baik.Cara cepat melakukan Syawal adalah:
- Puasa selama enam hari.
- Hari setelah Idul Fitri lebih penting, tapi asalkan berakhir pada bulan Syawal. Lebih penting melakukannya secara berurutan, tetapi jika tidak dilakukan secara berurutan.
- Usahakan untuk menyelesaikan puasa qodho 'Ramadhan terlebih dahulu untuk mendapatkan pahala puasa setahun penuh. Ingatlah bahwa puasa Syawal adalah puasa Hadits, sedangkan qodho Ramadhan adalah wajib. Ibadah wajib harus didahulukan daripada Hadis.
Dengan Puasa Syawal, kita bisa mengontrol pola makan kita agar tidak makan berlebihan. Jika kita tidak bisa berpuasa selama 6 hari berturut-turut setelah hari raya, maka kita dapat mengatur waktu puasa secara bergilir (misalnya puasa). Oleh karena itu, kami berharap tubuh dapat mengonsumsi makanan dengan normal.
Meningkatkan tunjangan puasa bisa menjadi tugas yang sulit, sama seperti melakukan pekerjaan ekstra. Tapi seperti halnya bekerja, jika kita bisa menikmati proses yang sedang berlangsung, maka akan terasa sangat rileks. Apalagi jika Anda menambahkan reward yang akan Anda dapatkan nanti. Kehidupan di dunia ini tidak abadi, tetapi apakah kehidupan di kehidupan selanjutnya itu abadi?
Ayo puasa syawal, cukup 6 hari, tidak perlu sebulan, dan tidak harus terus menerus. Sederhana, bukan?
Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna.
Diselesaikan di Alak, kota Kupang, 16 Syawal, 1442 H
Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh
***
Penulis: Akram fadhlurrahman / 201910010311048
Mahasiswa fakultas agama islam
Pendidikan Agama Islam
Universitas Muhammadiyah malang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H