Hadhrat Suhaib ra berkata: "Saya memegang teguh nasehat yang diberikan Rasulullah
saw kepada saya, ketika saya tiba di Madinah saya membelanjakan apa yang sesuai haknya dan tidak menikmati secara berlebihan."
Wafat
Itulah Hadhrat Shuhaib bin Sinan ar-Rumi sahabat Rasulullah saw awalin, termasuk yang mula-mula baiat, yang mengalami banyak penederitaan dan penganiayaan yang dilakukan orang-orang kafir Quraiys karena keimanannya.
Beliau telah meninggalkan seluruh harta kekayaan agar bisa hijrah ke Madinah bersama Rasulullah saw dan para sahabat lainnya.
Setelah hijrah, Shuhaib menjadi pendamping setia Rasulullah. Ia dikenal berani dan andal menggunakan lembing dan panah. Â Beliau adalah veteran Perang Badr dan peperang lainnya bersama Rasulullah saw.
Shuhaib pernah berkata, "Tidak ada sesuatu peperangan yang dilakukan Rasulullah dengan pihak lain yang aku tidak ada di sampingnya. Tidak pernah suatu perjanjian yang dibuat Rasulullah dengan pihak lain yang aku tidak ada di sampingnya. Tidak pernah suatu angkatan perang yang disiapkan oleh Rasulullah untuk pergi bertempur yang aku tidak ada di dalamnya. Tidak ada sesuatu peperangan yang sedang berkecamuk yang aku tidak ada di kanan kiri baginda. Tidak pernah terjadi sesuatu persiapan untuk mengirim bantuan yang aku tidak hadir di tempat itu. Pendek kata, aku adalah orang yang berdiri di tengah-tengah antara musuh dan Rasulullah."
Setelah Rasulullah wafat, Shuhaib baiat, menyatakan kesetiaan dan ketaatan kepada Khalifah Abu Bakar ra dan kemudian kepada Khalifah Umar bin Khaththab ra.
Ketika Umar ditikam dari belakang saat memimpin shalat Shubuh, Shuhaib langsung ditunjuk sebagai pengganti imam.
Kata Umar, "Shalatlah kalian bersama Shuhaib." Padahal saat itu kaum Muslimin belum memutuskan siapakah yang bakal menggantikan Umar sebagai khalifah.
Kedudukan Hadhrat Shuhaib ra juga terhormat di pandangan Khalifah Umar ra. Khalifah Umar ra menjelang kewafatannya mewasiyatkan agar Hadhrat Shuhaib ra yang mengimami shalat jenazah beliau dan mengimami shalat Jamaah hingga terpilih Khalifah yang baru.
Dan akhirnya Hadhrat Hadhrat Shuhaib bin Sinan ar-Rumi wafat di Madinah pada bulan Syawal 38 H.