Akhlaqul Karimah Puspasari (10819389)/ Refo Bennadia Ahda (15819384) - Jumat, 29 Oktober 2021 | 14.30 WIB
Sumber: Dokumen Pribadi
Sumber: Dokumen Pribadi
TANGERANG -Â Seperti yang kita ketahui, seluruh dunia termasuk Indonesia saat ini sedang mengalami pandemi covid-19 yang belum juga bisa dikatakan berakhir. Dampak yang diberikan oleh pandemi ini sangat dahsyat, seluruh kalangan masyarakat terkena dampaknya. Dampak dari covid-19 dirasakan oleh banyak orang termasuk para pedagang-pedagang kecil. Salah satu pedagang kecil yang terkena dampaknya ialah Ibu Eno Guretno.Â
Ibu Eno Guretno adalah pemilik sebuah warung kopi sejak awal tahun 2021 atau kira-kira sudah berjalan sekitar delapan bulan. Letak warung kopi ini berada di Jl. Ciujung Raya No.4 Perumnas 1 Karawaci Baru tepatnya didepan SMA Islamic Center Tangerang.
"Selama membuka usaha ini sebenarnya banyak sekali cobaan yang saya alami salah satunya adalah PPKM yang levelnya naik turun, sampai yang terparah adalah saya sempat kebobolan maling hingga dua kali" ujar Ibu Eno.
Motivasi Ibu Eno dalam memutuskan membuka warung kopi ini karena sebelumnya beliau berjualan di kantin sekolah SMA Islamic Centre Tangerang, dan karena terkena dampak pandemi kantin pun harus tutup. Barulah pada awal bulan Januari tahun 2021 ibu Eno membuka warung kopinya tersebut untuk bisa terus bertahan hidup di masa-masa sulit seperti ini.
Segala cara telah ibu Eno lakukan untuk mempertahankan usahanya tersebut agar tetap bisa survive di masa pandemi seperti ini. Salah satu cara yang ibu Eno lakukan ialah mendaftarkan warungnya ke dalam aplikasi gofood dan grabfood, namun nampaknya upaya tersebut tidak berjalan dengan sesuai ekspektasi.
Ibu Eno merupakan sosok pribadi yang pekerja keras, selain menjalankan usaha warung kopinya beliau juga bekerja paruh waktu di salah satu perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi komunikasi. "Kesibukan lain yang saya lakukan selain mengurus usaha warung kopi ini adalah bekerja part time, saya bekerja sampingan jika ada panggilan saja. Saya bekerja di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi komunikasi, merupakan perusahaan yang membuat tower, pedestal yang terletak di Jl. Dipati Unus Cibodas Sari. Saya ditugaskan untuk menggantikan seseorang yang tidak dapat masuk kerja seperti pada bagian admin, purchasing dll." ucap Ibu Eno
Pandemi covid-19 memang memberikan dampak yang yang dahsyat, tetapi Ibu Eno tetap percaya dan yakin bahwa beliau bisa melalui ini semua. "Cara saya untuk survive adalah dengan tetap semangat berjualan terus walaupun banyak cobaan yang harus dilalui, seperti PPKM, warung diharuskan tutup, warung sepi dan tidak ada pelanggan. Yang terpenting menurut saya adalah niatnya saja untuk mencari rezeki dan tetap semangat" tutup Ibu Eno
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H