Mohon tunggu...
A Koba Kalengkongan
A Koba Kalengkongan Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Founder Rumah Perbedaan

Sebagai Anak Bangsa. Putra Bumi Nusantara. Anak Pulau Indonesia, saya menyadari begitu kaya Bangsa ini, jutaan perbedaan lahir di tengah bangsa yang majemuk ini, namun telah diikat erat dengan satu kata yaitu Pancasila. Bhinneka Tunggal Ika. Berbeda tapi tetap satu. Berangkat dari falsafah bangsa inilah Rumah Perbedaan berdiri dengan mengusung misi dan tekad yakni menghargai, menghormati dan mencintai perbedaan. Kita memang berbeda namun saudara dalam kemanusiaan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Lock The Target, Make No Mistake

31 Maret 2020   23:45 Diperbarui: 1 April 2020   00:05 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kalau kemarin ada dalam perbincangan di group transportasi online bahwa kami dikejar hutang, kami dikejar debt collector, solusinya sudah ada, Jokowi sudah mengingatkan dengan tegas bahwa Bank dan Industri Keuangan nonbank dilarang mengejar-mengejar angsuran apalagi menggunakan debt collector. Itu dilarang. Jokowi meminta pengawasan pihak kepolisian, sehingga masyarakat bisa melaporkan ke kantor kepolisian terdekat.

Gerakan kemanusiaan lainnya yakni ada lembaga keagamaan sudah mulai mendata umat yang kurang mampu untuk diberikan bantuan, dan itu diyakini memicu lembaga keagamaan lainnya atau lembaga sosial, maupun perorangan kiranya ikut bergerak mengambil bagian untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.

Masyarakat senang dan bahagia dengan langkah yang diambil pemerintah maupun lembaga lain, menjaga agar bencana sosial lainnya karena dampak Covid 19 tidak melebar seperti kelaparan ataupun dikejar-kejar hutang.

Kebahagiaan akan solusi ini tidak serta merta menyelesaikan masalah namun mengantar masyarakat pada pertanyaan lanjutan.

Apakah saluran bantuan dari pemerintah berupa kebijakan kelonggaran penundaan pembayaran cicilan kredit juga kendaraan mobil atau motor, kartu sembako, penurunan bunga kredit, bahkan rencana bantuan dari lembaga keagamaan, semuanya AKAN TEPAT SASARAN? Apakah masyarakat yang menerimanya benar-benar kurang mampu dan kesulitan?

Reaksi masyarakat atas bantuan ini semakin besar seperti bola salju yang terus menggelinding. Masyarakat yang juga mampu akan berbondong-bondong bersiap untuk didata agar bisa mendapatkan bantuan. Itu tidak bisa dihindari dalam Republik ini.

Akhirnya tulisan ini tiba pada sebuah HARAPAN dan saya rasa ini juga merupakan HARAPAN MASYARAKAT INDONESIA : “LOCK THE TARGET, MAKE NO MISTAKE” Kunci targetnya (masyarakat) yang layak dibantu, dan jangan salah menyalurkan bantuan itu.

Jika pemerintah atau lembaga lainnya yang menyalurkan bantuan kepada masyarakat namun TIDAK TEPAT SASARAN baik itu tidak disengaja APALAGI MEMANG SENGAJA, saya menamakan mereka yang berkomplot BAIK PENYALUR DAN PENERIMA BANTUAN adalah : “PELAKU KEJAHATAN KEMANUSIAAN DI TENGAH MEWABAHNYA COVID 19”

A. Koba Kalengkongan

Founder Rumah Perbedaan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun