Di era modern, Artificial Intelligence atau AI telah menjadi salah satu alat dalam banyak bidang, yang termasuk pendidikan. Teknologi ini telah meberikan banyak manfaat, mulai dari peningkatan efisiensi hingga penyediaan sumber daya pembelajaran yang luas. Dalam hal yang bersamaan, perkembangan AI juga dibarengkan dengan etika penggunaan yang rumit. Bagaimana kita dapat memanfaatkan teknologi baru ini dengan baik sehingga tidak merugikan orang lain atau melanggar nilai-nilai etis
Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan etika yang harus dipertimbangkan ketika menggunakan AI dalam konteks akademik. Kita akan membahas tentang apa itu  AI, macam-macam AI yang saya gunakan, pemanfaataannya, dan etika penggunaannya. Melalui artikel ini, kita harap dapat memberikan gambaran tentang bagaimana penggunakan AI secara etis dalam dunia pendidikan agar semua orang dapat menikmati manfaatnya.
Apa itu AI?
Dilansir dari buku ARTIFICIAL INTELLIGENCE (AI) Emi Sita Eriana, S.Kom., M.Kom Drs. Afrizal Zein, M.Kom. Artificial Intelligence (AI), atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai Kecerdasan Buatan, adalah cabang ilmu komputer yang bertujuan untuk mengembangkan sistem dan mesin yang mampu melakukan tugas yang biasanya memerlukan kecerdasan manusia. AI melibatkan penggunaan algoritma dan model matematika untuk memungkinkan komputer dan sistem lainnya untuk belajar dari data, mengenali pola, dan membuat keputusan yang cerdas.Â
Dalam konteks AI, terdapat beberapa konsep penting seperti machine learning (pembelajaran mesin), neural networks (jaringan saraf tiruan), natural language processing (pemrosesan bahasa alami), dan banyak lagi. Pengembangan AI telah memberikan dampak besar dalam berbagai bidang seperti pengenalan suara, pengenalan wajah, mobil otonom, pengobatan, dan masih banyak lagi.
Macam-macam AI
AI memiliki banyak jenis mulai dari AI yang digunakan untuk keseharian hingga AI yang digunakan untuk perusahaan-perusahaan besar. Seperti google dengan gemini nya, OpenAI dengan chatGPT dan masih banyak lagi. AI yang saya sering gunakan adalah chatGPT dan perplexityAI. AI juga digunakan untuk keperluan pribadi AI yang sering digunakan untuk kebutuhan ini adalah c.ai atau Character.AI yang digunakan untuk berbicara atau chat-an dengan karakter-karakter fiksi.
Etika penggunaan AI
Privasi Data dan Kerahasiaan
Menghormati privasi data siswa, mahasiswa, dosen, dan peneliti adalah hal yang sangat penting. Setiap data pribadi yang dikumpulkan, baik itu hasil belajar, interaksi daring, atau data demografis, harus dilindungi dan tidak boleh disalahgunakan.
Transparansi dan Keterbukaan
Penggunaan AI dalam pembelajaran atau penilaian harus terbuka dan transparan. Mahasiswa dan dosen harus diberitahu jika AI digunakan untuk memantau aktivitas mereka atau menilai tugas.
Keseimbangan antara Teknologi dan Etika
Meskipun AI menawarkan berbagai kemudahan, penggunaannya harus selalu sejalan dengan nilai-nilai akademik, seperti integritas, kejujuran, dan kebebasan akademis. Misalnya, deteksi otomatis kecurangan harus digunakan dengan bijak tanpa mengganggu kepercayaan antara pengajar dan siswa.
Pemanfaatan AI Secara Etis Dalam Bidang Akademik
1.Sebagai penilaian otomatis unuk ujian dan tugas
AI dapat digunakan untuk menilai ujian,tugas, ataupun hal lain seperti pilhan ganda, essai, atau pun kuis pemanfaatan Ini dapat membantu dosen mempercepat proses penilaian dan dapat memberikan hasil yang cepat kepada mahasiswa.
2. Sebagai Pendeteksi Kecurangan Selama Ujian
Kita dapat menggunakan AI untuk mendeteksi keurang selama ujian online dengan menganalisa partisitipan melalui kamera atau melalui aplikasi yang mereka gunnakan untuk mendeteksi tanda-tanda kecurangan
3. Sebagai Sarana Pendukung Pembelajaran Bagi Pelajar Berkebutuhan Khusus
AI dapat digunakan untuk membantu pelajar dengan disabilitas. Contoh nya dengan alat penerjemah isyarat otomatis,teknologi tesk ke suara dan masih banyak lagi.
Pemanfaatan AI dalam dunia akademik membuka peluang besar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, penelitian, dan manajemen pendidikan. Dari sistem pembelajaran adaptif hingga penilaian otomatis, AI mampu menghadirkan solusi yang lebih efisien dan personal untuk mendukung perkembangan pendidikan di era digital. Namun, keberhasilan integrasi AI di bidang akademik tidak hanya bergantung pada kecanggihannya, tetapi juga pada penerapan prinsip-prinsip etika yang memastikan bahwa teknologi ini digunakan dengan cara yang adil, transparan, dan menghormati privasi semua pihak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H