Mohon tunggu...
Akmal Zulkarnain
Akmal Zulkarnain Mohon Tunggu... Mahasiswa - UPI Y.A.I

Halo yoi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apa Itu Doomscrolling, Dampaknya dan Contohnya

10 November 2024   09:52 Diperbarui: 10 November 2024   09:53 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://doomscrolling.com/understanding-the-impact-of-doomscrolling-an-explanation/

Doomscrolling adalah fenomena yang semakin populer sejak awalan pandemi COVID-19.

 Istilah ini mengacu pada kecenderungan individu untuk terus-menerus memindai media sosial atau berita, terutama berita negatif, padahal hal ini dapat menimbulkan dampak negative seperti perasaan cemas, sedih, atau depresi.

Psikiater Dr. Ronny Tri Wirasto dari UGM menjelaskan bahwa perilaku ini sering kali dipicu oleh isolasi fisik dan sosial yang dialami banyak orang selama pandemi, di mana mereka mencari cara untuk tetap terhubung dengan informasi meskipun itu berdampak buruk pada kesehatan mental mereka

Kecenderungan untuk melakukan doomscrolling dapat dipahami sebagai respons manusia terhadap situasi yang tidak terkendali. Banyak orang percaya bahwa dengan  mengikuti perkembangan berita terkini, mereka dapat mengendalikan ketidakstabilan dan ancaman  di sekitar mereka. Namun sebenarnya, perilaku tersebut seringkali memperburuk kondisi emosi dan mental individu yang melakukan doomscrolling sehingga menimbulkan stres, kecemasan berlebihan, dan gangguan tidur.

Dalam artikel ini kita akan membahas apa saja dampak negatif doomscrolling, bagaimana cara pencegahananya dan salah satu contoh topik doomscrolling

Apa itu doomscrolling?

Doomscrolling adalah kebiasaan seseorang membaca berita negatif atau konten yang bersifat menyedihkan dalam media sosial atau internet secara berlebihan. Kebiasaan ini dapat berdampak buruk pada kesehatan mental maupun fisik yang dapat menggangu kegiatan seseorang dalam melakukan aktifitas sehari-hari.

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1777/stress-dan-penyebabnya
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1777/stress-dan-penyebabnya

Dampak negatif dari doomscrolling

1.Kecemasan Berlebihan

 Membaca berita negatif secara berlebihan dapat meningkatkan rasa cemas. Walaupun sebagian orang merasa lebih waspada dengan mengikuti berita, kenyataannya, hal ini justru dapat menambah tingkat kecemasan mereka.

2. Stres dan Depresi

 Doomscrolling terkait kuat dengan risiko gangguan mental. Individu yang sering melakukan kegiatan doomscrolling lebih rentan mengalami gangguan kesehatan mental seperti depresi dan stress.

3. Masalah Fisik

 Doomscrolling tidak hanya berkontribusi pada masalah mental saja. Masalah fisik pun dapat tejadi karena akibat dari tres yang berkepanjangan yang menyebabkan masalah fisik seperti tekanan darah tinggi dan penyakit jantung,

 (REUTERS/Gleb Garanich) 
 (REUTERS/Gleb Garanich) 

Contoh berita

Salah satu contoh berita yang sering dibaca oleh orang-orang yang melakukan kegiatan doomscrolling adalah berita tentang perang. Berita tentang perang pastinya selalu di ikuti dengan adanya konflik antara dua pihak atau lebih yang seringkali menyebabkan korban jiwa contohnya

Dilansir dari cnbcindonesia.com - Perang antara Rusia dan Ukraina masih terus berlangsung hingga kini dan telah memasuki hari ke-936 sejak Moskow menginvasi Kyiv pada 24 Februari 2022. Sejumlah negara pun turut ambil bagian secara tidak langsung dalam perang tersebut, terutama negara-negara NATO yang telah memasok senjata untuk Ukraina. Berikut update terbaru perang antara kedua negara tetangga tersebut, seperti dihimpun CNBC Indonesia dari berbagai sumber pada Rabu (18/9/2024).

Pangkalan Militer Rusia Diguncang Ledakan

Sebuah ledakan mengguncang salah satu pangkalan militer strategis Rusia di wilayah Saratov, Senin malam waktu setempat. Ledakan dahsyat dilaporkan terdengar di area pangkalan udara Engels-2, yang menampung pembom strategis Rusia Tu-95 dan Tu-160.

Mengutip media Amerika Serikat (AS) Newsweek, Rabu (18/9/2024), laporan awal dikabarkan Canal 24 Ukraina. Pangkalan militer tersebut terletak sekitar 500 mil di tenggara Moskow, dan telah menjadi sasaran beberapa kali selama perang.

Beberapa saluran Telegram juga membagikan rekaman yang konon menunjukkan saat ledakan terdengar di wilayah tersebut. Namun sayangnya, hingga berita diturunkan belum ada konfirmasi dari Rusia.

"Ledakan di lapangan terbang Engels di wilayah Saratov," kata seorang jurnalis Ukraina Andriy Tsaplienko, di saluran Telegramnya, membagikan rekaman video, yang mencatat bahwa militer Rusia menempatkan pesawat pembom Tu-95 di pangkalan udara tersebut.

"Meskipun belum jelas apa yang menyebabkan ledakan tersebut, kami akan terus memantau," tulis Tsaplienko.

Kyiv telah mengatakan bahwa pangkalan militer Rusia adalah target yang sah dalam perang kedua negara. Pasukan Ukraina juga secara teratur menargetkan lokasi itu menggunakan pesawat nirawak jarak jauh.

Doomscrolling telah menjadi hal yang umum dalam era digital saat ini, terutama di tengah ketidakpastian global dan berbagai tantangan yang dihadapi oleh masyarakat. Meskipun keinginan untuk tetap mengikuti informasi adalah hal yang wajar, kebiasaan ini dapat membawa dampak negatif yang serius bagi kesehatan mental dan fisik kita.

Pentingnya bagi kita untuk menyadari efek buruk dari doomscrolling. Dengan menetapkan batasan waktu dalam mengakses berita, mencari sumber informasi yang lebih positif, dan berfokus pada interaksi sosial yang sehat, kita dapat melindungi diri dari dampak buruk yang ditimbulkan oleh kebiasaan ini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun