Mohon tunggu...
Akmal Zulkarnain
Akmal Zulkarnain Mohon Tunggu... Mahasiswa - UPI Y.A.I

Halo yoi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apa Itu Doomscrolling, Dampaknya dan Contohnya

10 November 2024   09:52 Diperbarui: 10 November 2024   09:53 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://doomscrolling.com/understanding-the-impact-of-doomscrolling-an-explanation/

Mengutip media Amerika Serikat (AS) Newsweek, Rabu (18/9/2024), laporan awal dikabarkan Canal 24 Ukraina. Pangkalan militer tersebut terletak sekitar 500 mil di tenggara Moskow, dan telah menjadi sasaran beberapa kali selama perang.

Beberapa saluran Telegram juga membagikan rekaman yang konon menunjukkan saat ledakan terdengar di wilayah tersebut. Namun sayangnya, hingga berita diturunkan belum ada konfirmasi dari Rusia.

"Ledakan di lapangan terbang Engels di wilayah Saratov," kata seorang jurnalis Ukraina Andriy Tsaplienko, di saluran Telegramnya, membagikan rekaman video, yang mencatat bahwa militer Rusia menempatkan pesawat pembom Tu-95 di pangkalan udara tersebut.

"Meskipun belum jelas apa yang menyebabkan ledakan tersebut, kami akan terus memantau," tulis Tsaplienko.

Kyiv telah mengatakan bahwa pangkalan militer Rusia adalah target yang sah dalam perang kedua negara. Pasukan Ukraina juga secara teratur menargetkan lokasi itu menggunakan pesawat nirawak jarak jauh.

Doomscrolling telah menjadi hal yang umum dalam era digital saat ini, terutama di tengah ketidakpastian global dan berbagai tantangan yang dihadapi oleh masyarakat. Meskipun keinginan untuk tetap mengikuti informasi adalah hal yang wajar, kebiasaan ini dapat membawa dampak negatif yang serius bagi kesehatan mental dan fisik kita.

Pentingnya bagi kita untuk menyadari efek buruk dari doomscrolling. Dengan menetapkan batasan waktu dalam mengakses berita, mencari sumber informasi yang lebih positif, dan berfokus pada interaksi sosial yang sehat, kita dapat melindungi diri dari dampak buruk yang ditimbulkan oleh kebiasaan ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun