Tersudut di penghujung sepi Kuhanya bisa duduk sendiri Nikmati secangkir teh panas Dan kepulan asap di jalan napas
Aku hanya ingat satu hal Cumbumu ... Yang begitu nakal bayangi tiap saatku Menggelitik tiap bebulu di dadaku
Apakah ini tabu......... Saat kubilang "aku ingin bercinta denganmu?" Yang kutahu kau hanya tersenyum malu Dan mengerling penuh rasa padaku
Sayang aku tak ingin itu Kau terlalu berharga bagiku Bagai gegelas keristal yang ku jaga selalu Karena begitu takutnya ku merusakmu
Kuharap kau pahami itu.. Karena begitu agung cinta itu Bukannya merayu dengan napas memburu Yang hanya berharap kenikmatan semu
Bukan pula seperti isapan rokok sang pecandu Yang serasa nikmat di telan sesaat Keluar lewati jejalan napas Lalu menghilang tanpa berbekas
Di penghujung sepi ini Tak ingin lagi kududuk sendiri Ku ingin tidur dalam kedamaian hati Memeluk ragamu tanpa birahi
Biarlah Malam yang mencumbu pagi Agar lahirkan mentari yang berseri Usir segala kegelapan dihati Yang buat diri sering tak bisa menahan diri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H