Yaa ayyuhal la-dziina aamanuu laa tulhikum anwaalukum wa laa aulaadukum 'an dzikrillaahi= " Wahai orang-orang yang beriman, janganlah harta bendamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah.
Wahai orang-orang yang telah beriman, janganlah kamu serupa dengan orang2 munafik yang dikecoh oleh hartanya dan anak-anaknya, yang terus-menerus menyibukkan diri dengan urusan harta hingga mereka lupa menyebut Allah dan menunaikan hak-hak Allah.
Hendakalah kamu memberikan perhatian yang wajar untuk, disamping kamu memberikan perhatianmu di akhirat.
Wa may yaf'al dzaalika fa ulaa-ika humul khaasiruun= barang siapa berbuat seperti itu, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan.
Orang-orang yang dilalaikan oleh dunia hingga terbengkalailah hak-hak Allah adalah mereka yang merugikan didunia dan akhirat. mereka itu memang telah menukarkan akhirat yang kekal dengan dunia yang fana ini.
ayat-ayat ini tidak memberikan pengertian bahwa kita harus meninggalkan dunia secara mutlak. tetapi yang dilarang disini adalah mencurahkan seluruh perhatian dan waktu dalam menghadapi urusan dunia hingga lupa kepda Allah. memberikan hak dunia yang wajar serta beribadat dan menyebutkan Allah, Itulah tugas hidup yang dimaksudkan oleh syara'.
Wa anfiquu mim maa razaqnaakum min qabli ay ya'tiya ahadakumul mautu fa yaquula rabbi lau laa akh-khartanii ilaa ajalin qariibin fa ash-shaddaqa wa akum minash shaalihiin
" Nafkahkanlah sebagian rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian datang menjemput seseorang di antara kamu, lalu dia berkata: " Wahai Tuhanku, mengapa aku tidak Engkau beri penangguhan sesaat supaya aku memberikan sedekah dan berusaha menjadi orang-orang yang saleh."
Belanjakanlah sebagian dari harta yang telah Kami berikan kepadamu sebagai tanda kesyukuranmu terhadap nikmat Kami dan sebagai tanda rahmatmu kepada orang-orang fakir. Lakukanlah yang demikian itu sebelum kamu meninggal dan melihat apa yang telah disiapkan oleh Allah untuk orang yang menyalahi perintah-Nya.
pada masa itu kamu berkata: " Wahai Tuhanku, Apakah tidak lebih baik Engkau memberikan penangguhan kepadaku, walapun untuk sesaat saja dan memanjangkan umurku sedikit lagi supaya aku dapat menyedekahkan sebagian hartaku agar menjadilah sedekah itu sebagai pelindungku atas azab Allah dan masuklah aku kedalam golongan orang yang saleh.
Tuhan menyuruh kita menyimpan sebaian harta kita untuk akhirat. Dalam salah satu Hadist, Nabi Bersabda:
Jangan lah kamu menunggu-nunggu hingga dekat waktu mu menghembuskan nafas terakhir, lalu timbullah keinginan agar Allah memanjangkan umurmu untuk dapat mengerjakan apa yang selam jni tidak dikerjakan.
Wa lay Yu-akh -khirallaahu nafsan i-dzaa jaa-a ajaluhaa=
" Allah sekali-kali tidak memberikan penundaan kepada suatu jiwa apabila ajalnya telah sampai.
Hendaklah kita menyiapkan segala bekal sebelum datang kematian, Karena Allah tidak Akan menangguhkan sedetik pun jika ajal telah tiba.
Wallaahu khabiirum bi maa ta' maluun
=" Dan Allah Maha Mengetahui Apa yang kamu kerjakan."
Allah mengetahui segala apa yang kamu kerjakan dan Allah akan memberikan pembalasan kepada kamu terhadap semua pekerjaamu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H