- dan kamu menjadi tiga golongan.
- yaitu golongan kanan,alangkah mulianya golongan kanan itu,
- dan golongan kiri, alangkah sengsaranya golongan kiri itu,
- dan orang-orang yang paling dahulu (beriman), merekalah yang paling dahulu (masuk surga).
- mereka itulah orang yang dekat (kepada Allah).
- Berada dalam surga kenikmatan,
- segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu.
Para umat manusia, baik umat Nabi Muhammad maupun umat-umat yang telah Ialu, digolongkan kepada tiga golongan yang akan dijelaskan di bawah ini:
Pertama, ash-haabul maimanah, golongan yang mengambil buku amalannya dengan tangan kanan. Atau mereka yang dibawa ke sebelah kanan untuk diantar ke dalam surga. Alangkah indahnya keadaan mereka itu.
Pertanyaan Allah: "Apakah ash-haabul maimanah itu?" untuk menyatakan bahwa mereka telah mencapai puncak kebahagiaan.
Kedua, ash-haabul masy-amah, yaitu mereka yang mengambil buku amalannya dengan tangan kirinya, atau mereka yang dibawa ke kiri untuk memasuki neraka. Alangkah buruknya keadaan mereka itu.
Ada yang menyatakan bahwa ash-haabul maimanah adalah orang yang berhak didahulukan dalam semua persoalan,
sedangkan ash-habul masy-amah adalah orang-orang yang dikemudiankan atau diakhirkan.
Orang Arab biasa berkata: "Letakkan aku di tangan kananmu dan jangan kamu meletakkan aku di tangan kirimu." Maksudnya, supaya dia didahulukan daripada orang lain.
Orang-orang yang mendahulukan ketaatan adalah orang yang terkemuka di akhirat dan mendapat perhatian istimewa. Dapat juga ayat ini dimaknai dengan: Orang-orang yang mendahului orang lain kepada rahmat Allah. Ringkasnya, barangsiapa di dunia ini yang segera mengerjakan kebajikan, mendahului orang, maka di akhirat pun mereka segera akan mendahului orang lain ke dalam surga.
Diriwayatkan oleh Ahmad dari Aisyah bahwa Nabi bersabda:
Ketiga, As-Sabiqun adalah sebagian besar dari umat-umat yang telah lalu sejak dari zama Adam sampai Zaman Nabi Muhammad dan Segolongan kecil dari umat sekarang. Dikatakan" segolongan kecil", mengingat jumlah umat masa lalu yang telah berpuluh-puluh ribu tahun itu lebih besar daripada jumlah ini. jadi dihitung secara kuantitatif, bukan secara persentase.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H