Chelsea lagi-lagi harus menerima pil pahit dengan puasa gelar piala FA cup, dimana tahun lalu di partai puncak harus mengalami kekalahan oleh The Gunners dan tahun ini pun Chelsea harus mengakui keunggulan musuhnya Leichester city dengan keunggulan tipis 0-1 lewat gol semata wayang yang diciptakan oleh Tielemans.
Alih-alih berusaha untuk mendapatkan gelar double winner pada tahun ini dengan menjuarai liga champions dan piala FA cup yang telah jelas berada depan mata, namun ternyata harapan tersebut pun pupus setelah tadi malam mengalami kekalahan yang sangat menyakitkan di piala FA Cup, Thomas Tucel dan pasukannya hanya tinggal fokus pada satu gelar yang sangat berharga bagi mereka pada tahun ini yaitu Liga Champions, mereka nantinya akan mengahadapi tim kuat mancester city yang telah berhasil maraih dua gelar pada tahun ini, piala Karabao dan Premer League, pasalnya Chelsea telah puasa gelar liga champions hampir 10 tahun lamanya. The blues terakhir bisa membawa pulang piala liga champions yaitu pada tahun 2012 saat era pemain andalan Drogba dan kawan-kawan yang dilatih oleh Roberto Dimateo.
Disisi lain, dewi fortuna sangat memihak pada Leichester city beruntung sekali akhir-akhir ini tim yang berjulukan The Foxes berhasil menumbangkan klub-klub besar, sebelumnya Leichester berhasil menumbangkan The Red Devils MU secara mempermalukan di kandangnya MU Old Trafford Stadium dengan skor 1-2, dan kali ini Branden Rogers dan pasukannya berhasil meraih juara dengan mengalahkan Chelsea meski hanya dengan skor tipis.
Jalannya pertandingan
Pertandingan final FA Cup antara Chelsea vs Leicheter City diselenggarakan pada sabtu, (15/05/21) di Wembley Stadium, pada saat awal laga dimulai tim asuhan Tuchel langsung tancap gas menguasai penguasaan bola dan terus menggencarkan serangan ke arah pertahanan Leichester city. Seperti biasanya, dalam setiap pertandingan melawan klub apapun Chelsea selalu bermain dengan hati-hati, bermain-main dengan banyak menguasai bola sembari mencari cara perlahan untuk bisa menembus pertahanan lawan, sedikit demi sedikit the blues menyerang secara perlahan dari bawah. Azpilicueta, bek senior andalan Chelsea asal spanyol yang sekaligus dipercaya oleh Thomas Tucel sebagai captain untuk memimpin para rekan-rekannya, ia berusaha menekan pada menit ke 6 dengan opper lap dari belakang, umpan lambung yang dilesatkan untuk mengoper temannya masih mampu di blok oleh pertahanan Leichester.
Leichester yang selalu tertekan oleh serangan-serangan pemain Chelsea baru bisa keluar menyerang pada menit ke 16 lewat usaha yang di lakukan oleh Tielemens, Tielemens berhasil memberikan umpan terobosan ke Jamie Vardy hingga menembus pertahanan the blues dilanjutkan ia melesatkan shootingan, namun sayang shootingannya belum bisa membuahkan gol.
Pada menit ke 39 lagi-lagi Chelsea menggempur pertahanan Leichester city, Timo Werner menadapatkan peluang lewat kiriman umpan lambung yang lalu ia eksekusi dengan sundulan, namun sundulannya tersebut belum bisa merobek jala gawang Leichester city yang dikawal oleh Kasper Schemeichel.
Tidak lama kemudian, lagi-lagi Werner mendapatkan peluang yang cukup ciamik, Hakim Ziyech yang melihat Werner berdiri dengan bebas di kotak pinalti lawan, lalu ia mengoper bola ke Werner kemudian dilanjutkan dengan shootingan kerasnya, namun shootingannya masih mampu di blok oleh pertahanan Leichester city, hingga babak perama usai skor kacamata masih menghiasi pertandingan ini.
Kedua tim antara Chelsea dan Leichester bermain dengan alot walaupun Chelsea bermain dengan penguasaan bola yang lebih dominan, Leichester selalu bermain dengan hati-hati tidak mau kecolongan sedikitpun meskipun gempuran Chelsea terus menerus berdatangan.
Memasuki babak kedua, Chelsea masih terus berusaha mencari gol pemecah kebuntuan, terbukti pada menit ke 53 The blues Chelsea hampir saja mencetak gol lewat aksi sundulan Marcus Alonso, sayangnya sundulan pemain muda asal spanyol itu masih belum bisa mengubah skor.
Menguasai pertandingan dari babak pertama, malapetaka malah justru dialami oleh pasukan Tuchel, The blues harus kebobolan pada menit ke 63, Shootingan keras yang dilesatkan oleh Tielemens tak mampu dibendung oleh Kepa Arrizabalaga yang dipercaya untuk menjadi kiper Chelsea pada pertandingan tersebut, skor berubah secara mengejutkan dengan keunggulan sementara The Foxs 0-1. Â
Keadaan yang seakan berbalik membuat The blues semakin berambisi untuk terus menyerang pertahanan Leichester karena untuk mengejar ketertinggalan, dimenit ke 78 Chilwell mendapatkan kesempatan yang bagus melalui sundulan namun usaha Chilwell masih bisa dihalau oleh Kasper Schemeichel. Usaha para pemain Chlesea tak pernah berhenti sampai laga usai, Mason Mount memberikan percobaan dengan sepakannya yang hanya hampir memberikan gol penyeimbang untuk Chelsea.
Unggul tipis dengan skor 0-1 membuat para pemain Leichester bermain dengan sangat rapat dengan man to man marking yang ketat, seakan tidak memberikan cela sedikitpun kepada para pemain Chelsea. Gempuran Chelsea masih terus berlanjut, akhirnya Chilwell berhasil membobol gawang mantan timnya itu sekaligus mengubah papan skor, namun sangat tidak beruntung gol yang diciptakan oleh Chilwell dianulir setelah dilihat dari VAR bahwa ia terjebak dalam posisi Offside terlebih dahulu. Kandaslah sudah harapan yang dinantikan oleh Chelsea, ternyata dewi fortuna masih belum berpihak pada Chelsea untuk pertandingan ini hingga pertandingan usaipun ternyata Chelsea harus menelan kekalahan dari Leichester. Padahal secara statistic Chelsea menang jauh atas Leichester. Tercatat penguasaan bola Chelsea menang jauh 63% banding 37% , namun tetap saja hal itu tidak mempengaruhi sama sekali, skor yang menjadi ketentuan pemenang. Chelsea harus akui Leichester, yang seakan The Foxes menang hanya bersifat keberuntungan saja.
Leichester juara! Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H