Mohon tunggu...
akmal najemi
akmal najemi Mohon Tunggu... Guru - Sarjana Pendidikan Agama Islam

Menyajikan konten-konten yang berkenaan dengan pendidikan, hukum-hukum dalam Islam, dan Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Evaluasi Pendidikan

1 September 2024   17:15 Diperbarui: 1 September 2024   17:30 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk mengetahui hasil yang telah dicapai oleh peserta didik dalam proses pendidikan dan pengajaran mereka, diperlukan evaluasi bagi para peserta didik. Evaluasi pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam proses belajar-mengajar. Evaluasi pendidikan memiliki urgensi untuk peningkatan kualitas proses pembelajaran di masa yang akan datang. Tujuan proses pembelajaran dapat dirumuskan dari evaluasi yang diadakan dalam proses pembelajaran yag sebelumnya. 

Dengan evaluasi tersebut, dapat diketahui apa saja hal-hal yang perlu untuk diperbaiki dan sisi positif dalam proses pendidikan dan pengajaran yang sebelumnya. Pencapaian tujuan pembelajaran dan kompetensi-kompetensi yang telah ditetapkan bagi peserta didik, dapat diamati setelah dilakukan evaluasi terhadap para peserta didik tersebut.

Secara etimologi, evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu evaluation dari akar value yang berarti nilai atau harga. Nilai dalam bahasa Arab disebut, at-taqdir yang bermakna penilaian. 

Sedangkan secara terminologi, beberapa ahli memberikan pendapatnya mengenai definisi evaluasi. Edwind mengatakan bahwa evaluasi adalah tindakan atau proses dalam menentukan nilai sesuatu. Chabib Thoha mendefinisikan evaluasi sebagai kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh suatu kesimpulan.

Evaluasi menurut Wiliam A. Mohrens adalah proses penggambaran dan penyempurnaan informasi yang berguna untuk menetapkan alternatif. Hasil dari evaluasi bisa memberi keputusan yang professional. Sedangkan menurut Arifin, evaluasi adalah suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan kualitas daripada sesuatu, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu dalam rangka mengambil suatu keputusan. 

Selanjutnya, Arifin mengemukakan beberapa hal yang berkaitan dengan evaluasi yaitu: 1) Evaluasi adalah suatu proses bukan suatu hasil (produk), 2) Tujuan evaluasi adalah untuk menentukan kualitas daripada sesuatu terutama yang berkaitan dengan nilai dan arti, 3) Dalam proses evaluasi harus ada pemberian pertimbangan, 4) Pemberian pertimbangan tentang nilai dan arti haruslah berdasarkan pada beberapa kriteria tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya.

Berdasarkan definisi dari evaluasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa evaluasi pendidikan adalah kegiatan mengumpulkan fakta dan bukti-bukti secara sistematis untuk menetapkan apakah telah terjadi perubahan pada diri siswa, dan sampai sejauh mana perubahan yang terjadi. Melalui kegiatan evaluasi ini guru akan mengetahi apakah proses pembelajaran yang telah dilakukannya dapat memberikan perubahan kompetensi siswa. Selain itu, evaluasi pendidikan memiliki definisi sebagai kegiatan yang dilakukan oleh guru secara sistematis, terarah, dan terencana dalam upaya mengetahui sampai sejauh mana terjadi perubahan perilaku pada diri siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran sehingga guru dapat menentukan tindakan yang tepat.

Tujuan dalam kegiatan evaluasi pendidikan adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai tingkat pencapaian tujuan instruksional oleh siswa sehingga dapat diupayakan tindak lanjutnya dalam bentuk fungsi evaluasi. Dengan evaluasi pendidikan, guru dapat menggunakan evaluasi tersebut untuk memonitor kemajuan siswa dan membuat pertimbangan. Hasilnya dapat diinformasikan kepada para siswa, orang tua, guru-guru lain, pengurus dan otoritas sekolah mengenai hasil belajar dari siswa.

            Evaluasi pendidikan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Penilaian dilakukan secara tidak langsung
  • Hal ini memiliki maksud, jika seorang guru ingin mengetahui mana dari siswanya yang cerdas dan kurang cerdas maka dalam evaluasi yang diukur bukanlah kecerdasan atau kekurangan peserta didik, tetapi indikator atau hal-hal yang menandai bahwa seseorang itu bisa disebut pandai dan kurang pandai.
  • Bersifat relative

Salah satu ciri evaluasi adalah bersifat relative karena nilai seorang siswa tidak selalu konstan dari waktu ke waktu, tetapi bisa saja berubah-ubah.

  • Bersifat kuantitatif
  • Dalam evaluasi pendidikan biasanya dilakukan pengukuran dengan menggunakan simbol bilangan (angka) sebagai hasil untuk pengukurannya. Hasil pengukuran berupa angka-angka ini kemudian dianalisis dan diinterpretasikan ke dalam kata-kata (kualitatif)
  • Sering terjadi kesalahan
  • Adapun sumber-sumber kesalahan biasanya terletak pada: Alat ukur (soal tes), pengukur/ guru, yang dinilai (peserta didik), dan situasi dimana penilain berlangsung.
  • Menggunakan satuan unit-unit
  • Penilaian dalam evaluasi menggunakan unit-unit tertentu, seperti sangat memuaskan, memuaskan, cukup memuaskan, kurang memuaskan, dan tidak memuaskan.

Evaluasi pendidikan memiliki beberapa manfaat dalam kegiatan belajar dan mengajar. Manfaat tersebut adalah sebagai perbaikan bagi guru dan peserta didik, bagi siswa akan mengetahui tingkat pencapaian tujuan pembelajaran memuaskan atau tidak memuaskan, bagi guru mendeteksi siswa yang telah dan belum menguasai tujuan melanjutkan remedial atau pengayaan, guru dapat memilih materi dan metode yang tepat bagi peserta didik, kemudian bagi sekolah manfaat yang bisa diambil adalah sekolah dapat mengetahui hasil belajar yang menjadi cermin kualitas sekolah, membuat program sekolah, dan pemenuhan standar.

Evaluasi pendidikan juga memiliki jenis-jenis yang memiliki perbedaan dalam pelaksanaannya. Jenis evaluasi pendidikan tersebut dapat dibedakan berdasarkan tujuan dan berdasarkan sasaran.

Evaluasi Berdasarkan Tujuan:

  • Evaluasi diagnostic adalah evaluasi yang ditujukan untuk menelaah kelemahan-kelemahan siswa beserta faktor-faktor penyebabnya.
  • Evaluasi selektif adalah evaluasi yang digunakan untuk memilih siswa yang paling tepat sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu yang telah ditetapkan.
  • Evaluasi penempatan adalah evaluasi yang digunakan untuk menempatkan siswa dalam program pendidikan tertentu yang sesuai dengan karakteristik siswa.
  • Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilaksanakan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses  belajar dan mengajar.
  • Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan untuk menentukan hasil dan kemajuan belajar siswa.

Evaluasi Berdasarkan Sasaran:

  • Evaluasi konteks adalah evaluasi yang ditujukan untuk mengukur konteks program baik mengenai rasional tujuan, latar belakang program, maupun kebutuhan-kebutuhan yang muncul dalam perencanaan.
  • Evaluasi input adalah evaluasi yang diarahkan untuk mengetahui input baik sumber daya maupun strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan.
  • Evaluasi proses yang ditujukan untuk melihat proses pelaksanaan, baik mengenai kelancaran proses, kesesuaian dengan rencana, faktor pendukung dan faktor hambatan yang muncul dalam proses pelaksanaan, dan sejenisnya.
  • Evaluasi hasil atau produk adalah yang diarahkan untuk melihat hasil program yang dicapai sebagai dasar untuk menentukan keputusan akhir, diperbaiki, dimodifikasi, ditingkatkan atau dihentikan.
  • Evaluasi outcome atau lulusan adalah evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil belajar siswa lebih lanjut, yakni evaluasi lulusan setelah terjun ke masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun