Konklusi dari pembahasan
Kita tidak bisa menyalahkan Agama apalagi Islam sebagai penghalang dalam mengatasi kemiskinan. Jelas-jelas Islam dan kemiskinan merupakan dua hal yang bersebrangan. Melihat ke belakang bahwa Islam pernah menjadi pusat peradaban dunia yang terletak Andalusia (Spanyol) dan melahirkan tokoh Ilmuwan pada masanya seperti Ibnu Sina, Al Farabi, Ibnu Rusd, Al Khawarizmi, Al Kindi, dan masih banyak yang lainnya.Â
Namun Secara realita saat ini tidak bisa berbohong bahwa memang umat Islam masih bergantung pada peradaban Barat untuk hidup sejahtera di era modernisasi. Jika ditelisik, penyakit ini telah menjangkiti Islam pada abad kemunduran Bani Umayyah.Â
Bagi budaya Barat yang berorientasi pada capaian materi dan akal sebagai sumber pengetahuan terakhir, kualitas suatu negara memang biasa diukur dari produk peradabannya (ilmu teknologi,Sains, kesenian, arsitektur, dll). Namun dalam konteks Islam, yang menjadi tolak ukur adalah kontribusi bangsa itu dalam amar ma’ruf nahi munkar (QS Ali Imran: 110). Produk peradaban sesungguhnya hanyalah alat semata. Motivasi amar ma’ruf nahi munkar-lah yang pernah membawa umat Islam untuk menciptakan peradaban yang maju dan berkeadilan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI