Mohon tunggu...
Akmal Muhamad Fathoni
Akmal Muhamad Fathoni Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Mahasiswa aktif Sosiologi Uin Bandung

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Agama sebagai Penghambat dalam Mengentaskan Kemiskinan (Persfektif Madzhab Rasionalisme)

12 Januari 2023   07:04 Diperbarui: 12 Januari 2023   22:37 645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: www.kompas.com

Konklusi dari pembahasan

Kita tidak bisa menyalahkan Agama apalagi Islam sebagai penghalang dalam mengatasi kemiskinan. Jelas-jelas Islam dan kemiskinan merupakan dua hal yang bersebrangan. Melihat ke belakang bahwa Islam pernah menjadi pusat peradaban dunia yang terletak Andalusia (Spanyol) dan melahirkan tokoh Ilmuwan pada masanya seperti Ibnu Sina, Al Farabi, Ibnu Rusd, Al Khawarizmi, Al Kindi, dan masih banyak yang lainnya. 

Namun Secara realita saat ini tidak bisa berbohong bahwa memang umat Islam masih bergantung pada peradaban Barat untuk hidup sejahtera di era modernisasi. Jika ditelisik, penyakit ini telah menjangkiti Islam pada abad kemunduran Bani Umayyah. 

Bagi budaya Barat yang berorientasi pada capaian materi dan akal sebagai sumber pengetahuan terakhir, kualitas suatu negara memang biasa diukur dari produk peradabannya (ilmu teknologi,Sains, kesenian, arsitektur, dll). Namun dalam konteks Islam, yang menjadi tolak ukur adalah kontribusi bangsa itu dalam amar ma’ruf nahi munkar (QS Ali Imran: 110). Produk peradaban sesungguhnya hanyalah alat semata. Motivasi amar ma’ruf nahi munkar-lah yang pernah membawa umat Islam untuk menciptakan peradaban yang maju dan berkeadilan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun