Mohon tunggu...
Akmaluddin
Akmaluddin Mohon Tunggu... Dosen - Bermakna dengan Bahasa

Tertarik pada isu-isu bahasa, literasi, pendidikan dll.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Momen Tersulit Ramadan Tahun Ini: Harap-harap Cemas Menanti Kelahiran Sang Buah Hati di Masa Pandemi

5 Mei 2020   22:39 Diperbarui: 5 Mei 2020   22:56 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: healthline.com

Pilihan lokasi persalinan di bidan desa juga nampaknya berat sebab bidannya pun sedang hamil dan HPL berdekatan dengan istri saya, muncul kekhawatiran bagaimana jika kontraksinya berbarengan? Kebayang kan? Kondisi ini benar-benar membutuhkan pertimbangan antisipatif atas kemungkinan terburuk.

Beberapa hari terakhir ini istri saya masih harap-harap cemas dengan semua kondisi yang nampaknya belum membuat dia yakin bahwa proses persalinannya akan lancar dan dimudahkan Allah SWT. 

Sering istri saya tiba-tiba berucap bahwa hatinya belum mantap dengan situasi ini. Sungguh beda dengan tahun-tahun sebelumnya menjalani masa-masa kehamilan hingga proses persalinan dengan perasaan yang tenang. Manusiawi kalau terkadang saya juga ikut merasakan kekhawatiran itu. 

Akhirnya hari ini kami mencari informasi terkait kondisi sebenarnya dipuskesmas dekat tempat tinggal kami dan mendapat informasi dari salah seorang teman yang bertugas di puskesmas terdekat bahwa sebetul bukan membatasi pasien namun yang dibatasi adalah keluarga penunggu pasien. Informasi ini sedikit membuat lega. 

Ada kemungkinan proses persalinan di puskesmas terdekat dan tidak pulang kampung namun kami harus berpikir mencari keluarga yang bisa membantu mengurus dan menemani sampai kondisi istri saya pulih. Semoga kelahiran sang buah hati di tengah wabah pandemi ini berjalan lancar, ibu dan bayi sehat. Aamiin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun