Mohon tunggu...
Akmaluddin
Akmaluddin Mohon Tunggu... Dosen - Bermakna dengan Bahasa

Tertarik pada isu-isu bahasa, literasi, pendidikan dll.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Silaturahmi dan Jeratan Tali Social Distancing

1 Mei 2020   21:59 Diperbarui: 1 Mei 2020   22:02 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://techno.okezone.com/

Social Distancing Yes, Social Media Distancing No

Cukuplah dampak pagebluk covid-19 ini membuat kita terpenjara secara fisik, tapi tidak pada aktivitas bersilaturahmi, berbagi ide, sharing gagasan, motivasi, dan spirit kebaikan sebab semua ini tetap bisa dilakukan meski harus berjarak. Cukuplah fitrah manusia sebagai makluk sosial terpaksa harus tergadai sebab pandemi ini telah memaksa kita untuk tidak berinteraksi secara langsung. Demi kebaikan bersama, social distancing  harus tetap dijalani walau dalam kenyataan terasa berat.

Kita masih bisa berdamai dengan diri kita untuk merelakan tersanderanya mobilitas kita untuk bertemu, berinteraksi dan bersilaturahmi dengan sanak keluarga, kerabat, teman dan rekan kerja. Nyatanya, kebijakan ini secara umum telah berlaku di berbagai wilayah di Indonesia meskipun ada pihak yang abai terhadapnya.

Dalam jeratan tali social distancing, fitrah manusia sebagai makhluk sosial yang tidak bisa lepas dari kehadiran orang lain bisa dimanifestasikan melalui media sosial karena perkembangan media yang ada sangat memungkinkan untuk hal itu.

Oleh karena itu, untuk terus bisa terkoneksi dalam jalinan silaturahmi dengan keluarga, kerabat, teman dan rekan kerja, media sosial tidak bisa dibatasi dalam pengertian bahwa semua media yang ada dapat dimanfaatkan sesuai keperluan. Bukan berarti kita bermedia sosial secara bebas tanpa batas dan tanpa etika lalu menyerap dan membagikan informasi secara berlebihan tanpa klarifikasi akan kebenaran informasi tersebut.

Gunakanlah media sosial dengan bijak, sebagaimana di singgung di atas bahwa kita perlu memiliki kemampuan literasi media sosial yang baik. Sebab jika tidak, kita bisa terjebak pada pelanggaran peraturan dan perundang-undangan informasi dan transaksi elektornik.

Sekitar tiga bulan sudah kita menjalani social distancing dan selama itu pula kita tidak pernah bertemu dengan rekan kerja, sahabat, keluarga, dan orang-orang dekat kita. Kerinduan berinteraksi secara langsung tentu ada namun kondisi masih belum bersahabat. Namun demikian, silaturahmi tidak boleh putus meski tak jumpa sebab silaturahmi dapat dilakukan melalui dunia maya. Ia adalah fitrah manusia, ia meluaskan sudut pandang, membuka pikiran, dang memperkuat persaudaraan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun