Mohon tunggu...
Muhammad Akmal Latang
Muhammad Akmal Latang Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Melihat hidup ini dari perspektif sendiri, bukan mata orang lain

Kebaikan dan niat baik jangan dilihat darimana sumbernya !

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Kontrak Pembangunan Desa oleh Prabowo Subianto

1 Desember 2018   13:02 Diperbarui: 1 Desember 2018   13:17 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satunya adalah apa yang dapat kita rasakan di daerah wisata Kampung Sampireun yang terletak di Garut, Jawa Barat. Di lokasi ini kita dapat nikmati kesegaran udara yang bebas dari kebul knalpot mobil atau motor. Pengemasan lokasi yang bercirikan rumah panggung diatas kolam lengkap dengan ikan-ikan yang dibiarkan hidup bebas, menyebabkan suasana kedamaian pun semakin kuat dalam pesona alam raya.

Mengemas desa untuk dijadikan konsumsi orang kota, boleh Jad1 merupakan peluang bisnis yang dapat dijadikan opsi. Warga kota kelihatannya butuh sebuah suasana yang berbeda dengan kondisi kesehariannya. Mereka butuh aura baru yang tentu saja dapat membantunya dari kungkungan beton-beton yang melingkupi tempat kerja sehari-harinya Mereka pasti ingin merasakan bagaimana semilirnya angin pegunungan yang dingin. Mereka tentu ingin mendengar lagi kicau-kicau burung yang sempat dialami ketika masa kecilnya.

Fenomena Kampung Sampireun di Garut, Jawa Barat, atau daerah wisata lain-nya, adalah bukti nyata bahwa kita mampu mengatasinya dan menjadi serbuan warga kota guna mengisi waktu liburannya. Mengemas desa agar benar-benar layak untuk menjadi konsumsi warga kota tentu bakal membutuhkan sentuhan khusus dari mereka yang akan melakukannya.

Masalahnya pasti bukan hanya sekedar mengedepankan sisi bisnis semata, namun yang , lebih penting lagi adalah sampai sejauh mana kita mampu menciptakan nilai-nilai budaya yang menjadi ciri pedesaan itu sendiri.

Disini kehadiran mereka yang mengerti dan memahami budaya lokal pedesaan lengkap dengan kearifan lokalnya menjadi sangat penting. Mereka diharapkan mampu menciptakan suasana agar nuansa perdesaannya betul-betul tercermin dalam penataan fisik yang dilakukannya.

Setiap proses transformasi struktural cenderung bakal membawa perubahan. Kalau saja kita tidak pintar-pintar menyikapi perubahan itu, boleh jadi kita dapat tergulung oleh perubahan tersebut sekaligus juga meminggirkan nilai-nilai budaya lokal yang selama ini kita miliki.

Oleh karena itu, langkah untuk mengemas desa agar tetap mampu memperlihatkan nilai-nilai keasrian yang melekat di dalam kehidupan masyarakatnya yang pada hakekatnya merupakan langkah yang positif untuk dikembangkan.

Justru yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah sudahkah hal-hal yang demikian dijadikan prioritas oleh pemerintah? Atau belum, dimana pemerintah sendiri malah tidak memikirkan hal yang demikian? Nah, jika kalimat yang terakhir jawabannya, maka betapa sedihnya kita semua.

Semoga tidak begitu. Gebrakan Prabowo membuat kontrak politik pada 2013 lalu, diharapkan mampu menjadi "perangsang" bagi para tokoh nasional untuk melahirkan terobosan-terobosan cerdas lainnya.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun