Mohon tunggu...
Muhammad Akmal Latang
Muhammad Akmal Latang Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Melihat hidup ini dari perspektif sendiri, bukan mata orang lain

Kebaikan dan niat baik jangan dilihat darimana sumbernya !

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Sikap Otoriter Jokowi Menunjukkan Kemunduran Demokrasi

13 November 2018   13:08 Diperbarui: 13 November 2018   13:17 569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi negeri setengah demokrasi. Foto: viva.co.id

Ini menunjukkan mereka tidak bisa membedakan mana kebencian mana kekecewaan, bahkan katanya penggunaan hashtag 2019gantipresiden melanggar undang undang ITE, lalu kalau memang hal tersebut benar, kenapa MK tidak memutuskan hal tersebut? ini merupakan kemunduran demokrasi dimana wewenang partai menjadi bebas menuduh dan membuat hukum sendiri.

Dalam era SBY, Militer merupakan alat eksekutif administrasi, namun pada era Jokowi Militer kembali dimobilisasi untuk memuaskan hasrat politiknya contohnya pada pidato Jokowi di Makassar ia menginstruksikan keterlibatan TNI Polri untuk memberantas Hoax terkait PKI, kemudian pada bulan agustus ia menginstruksikan TNI Polri untuk melakukan penyebaran informasi terkait prestasi presiden oleh apakah ini tugas keMiliteran,  Atau ini tugas tim sukses? (sumber)

Beberapa tindakan diatas tentunya sangat terkesan dipaksakan serta menunjukkan kemunduran demokrasi di Indonesia, menurut penulis, Jokowi dulunya bukan sosok yang seperti ini, bukan sosok yang suka berbohong dan ingkar janji serta sering mengambil keputusan yang hanya menguntungkan segelintir orang saja, namun ternyata perubahan arah perpolitikan ini tidak hanya saya yang merasakan, pengamat asing pun demikian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun