Menariknya lagi sosok Prabowo Subianto yang didukung oleh Ijtima Ulama 1 dan 2 terus menuai dukungan dari para kyai pemimpin Pondok Pesantren dan tokoh agama baik dari Muhammadiyah Maupun Nahdlatul Ulama, keadikan Prabowo terhadap dua ormas islam terbesar ini dilihat dari diangkatnya Jubir BPN Prabowo-Sandi dari dua ormas tersebut.
Bergabungnya Dahnil Anzar Simanjuntak yang juga merupakan ketua pemuda Muhammadiyah dan Gus Irfan yang merupakan cucu dari Pendiri NU KH. Hasyim Asy'ari tentu dapat menjadi bukti bahwa Prabowo tidak memandang orang dari ormasnya apalagi membeda bedakan.
Bahkan seminggu terakhir Prabowo melakukan silaturahmi ke pesantren pesantren di jawa tengah dan jawa timur yang notabenenya adalah pesantren NU serta berziarah ke makam makam tokoh ulama termasyhur di Indonesia sebagai bukti kecintaannya terhadap agama dan mengenang perjuangan tokoh agama dalam memerdekakan Indonesia.
Dengan demikian tanpa Prabowo minta dukungan, umat islam dari ormas manapun terus memberikan dukungan atas niat baik beliau, dilihat dari berbagai diskusinya bersama tokoh agama dan tokoh masyarakat yang mengatakan dia tidak minta dipilih sebagai presiden tapi murni ingin bersilaturahmi ingin menunjukkan jati diri nya sebagai warga negara yang cinta agama, cinta NKRI dan tidak ingin umat terpecah belah.
Dalam perjalanan silaturahmi Prabowo dengan para ulama di Jawa Tengah dan Jawa Timur Prabowo kembali diberikan berbagai wejangan dan titipan jika terpilih sebagai Presiden nantinya, bahkan ia diberikan hadiah berupa Al-qur'an raksasa berusia ratusan tahun di Pondok Pesantren Ta'mirul Islam, Solo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H