Mohon tunggu...
Akmaliyatun Nissa
Akmaliyatun Nissa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta

Sedang hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Boycott Grup K-Pop sebagai Bentuk Protes pada Brand Zionis. Apakah Efektif?

10 Juni 2024   22:36 Diperbarui: 10 Juni 2024   22:36 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bayangkan dunia di mana suara jutaan penggemar musik mampu mengguncang fondasi brand global dan merubah arah kebijakan internasional. Dalam situasi saat ini, industri K-pop yang menggemparkan dunia dengan pesona dan inovasinya, kini dihadapkan pada tantangan moral yang besar. Boikot K-pop sebagai bentuk protes terhadap brand Zionis telah memicu perdebatan sengit tentang efektivitas dan dampaknya. Bisakah kekuatan fandom yang begitu loyal ini diubah menjadi alat protes yang kuat? Apakah suara para penggemar dapat benar-benar mengguncang sistem yang sudah mapan? Mari kita telaah lebih dalam tentang potensi dan tantangan dari langkah kontroversial ini.

Seperti yang terjadi akhir-akhir ini, protes penggemar terhadap grup K-pop yang menjalin kerja sama dengan brand Pro-Israel yaitu boy group NCT. Grup ini menjalin kerjasama dengan brand minuman Starbuck. Klaim bahwa Starbucks adalah Pro-Israel sering kali berakar dari beberapa faktor, termasuk sejarah perusahaan, pernyataan dari para pemimpin, dan kebijakan perusahaan itu sendiri. Howard Schultz, mantan CEO Starbucks, adalah seorang yang dikenal aktif dalam komunitas Yahudi dan pernah menerima penghargaan dari berbagai organisasi Yahudi karena kontribusinya. Pernyataan dan tindakan Schultz ini sering digunakan sebagai dasar oleh kelompok-kelompok yang mendukung boikot untuk mengklaim bahwa Starbucks mendukung Israel.

Salah satu alasan utama mengapa NCT dipilih sebagai target adalah karena basis penggemarnya yang sangat besar dan tersebar di seluruh dunia. NCT memiliki jutaan penggemar yang sangat loyal, yang rela menghabiskan banyak waktu dan uang untuk mendukung artis favorit mereka. Loyalitas ini bisa menjadi kekuatan besar jika dapat dimobilisasi untuk tujuan boikot. Namun, di sisi lain, loyalitas yang sama ini juga bisa menjadi hambatan karena banyak penggemar yang mungkin tidak setuju atau enggan untuk berhenti mendukung NCT, bahkan demi alasan moral dan kemanusiaan.

Di media sosial, banyak fans yang mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap NCT karena kerja sama dengan Starbucks. Tagar-tagar seperti #SM_BOYCOTT_GENOCIDE dan #FromRAFAHToTheWorld seringkali menjadi trending, dengan ribuan postingan dari penggemar yang menyuarakan ketidakpuasan dan kekecewaan mereka. Ini menunjukkan bahwa ada kesadaran yang berkembang tentang pentingnya tindakan mereka. Mereka menggunakan platform seperti X, Instagram, dan TikTok untuk menyebarkan informasi dan mendiskusikan pentingnya boikot tersebut.

Beberapa fans merasa bahwa kerja sama ini menunjukkan ketidakpekaan terhadap isu-isu politik dan hak asasi manusia yang penting bagi mereka. Mereka berharap bahwa NCT dan manajemen mereka lebih selektif dalam memilih mitra bisnis dan lebih mempertimbangkan implikasi sosial dari kerja sama tersebut. Seiring isu pada penggemar NCT yang menjadi trending topik, penggemar grup lain juga ikut menyuarakan boikot kepada boygroup kebanggaan mereka yang bekerja sama dengan brand Pro-Zionis.

Tujuan utama boikot ini adalah untuk menekan brand Zionis dengan cara mengurangi pendapatan mereka dari sektor tertentu. Dalam hal ini, industri K-pop menjadi target karena keterkaitannya dengan berbagai sponsor dan mitra bisnis yang mungkin memiliki afiliasi dengan brand Zionis. Harapannya adalah bahwa dengan mengurangi pendapatan dari penggemar K-pop, brand-brand tersebut akan merasakan dampak ekonomi yang cukup signifikan sehingga mereka mempertimbangkan ulang kebijakan atau tindakan mereka.

Untuk mencapai efektivitas, boikot ini harus didasarkan pada kesadaran dan pemahaman yang mendalam di kalangan penggemar mengenai alasan di balik boikot tersebut. Penggemar perlu memahami dengan jelas bagaimana dukungan mereka terhadap grup K-pop tertentu dapat berdampak pada isu-isu yang lebih luas, seperti hak-hak Palestina. Kampanye edukasi melalui media sosial, artikel, video informatif, dan diskusi komunitas dapat membantu meningkatkan kesadaran ini. Tanpa pemahaman yang jelas, banyak penggemar mungkin merasa bahwa boikot tersebut tidak relevan atau sulit dilaksanakan.

Selain memboikot, mendukung alternatif yang lebih etis atau menunjukkan solidaritas dengan cara lain juga merupakan langkah penting. Misalnya, mendukung artis atau brand yang memiliki sikap yang sejalan dengan nilai-nilai anti-Zionis, atau menggalang dana untuk organisasi yang mendukung hak-hak Palestina. Ini bisa membantu menjaga momentum boikot dan memberikan dampak positif yang lebih besar. Kampanye positif ini juga bisa membantu mengurangi resistensi dari penggemar yang enggan memboikot grup favorit mereka.

Boikot seringkali lebih efektif dalam jangka pendek jika mencapai momentum yang cukup besar. Namun, untuk dampak jangka panjang, perlu ada strategi yang berkelanjutan dan mungkin kombinasi dengan bentuk protes lainnya seperti kampanye sosial yang harus dilakukan. Evaluasi berkala terhadap dampak boikot juga penting untuk menilai keberhasilan dan menentukan langkah-langkah selanjutnya. Misalnya, memantau perubahan dalam kebijakan brand yang menjadi target, atau melihat perubahan dalam dukungan finansial terhadap brand tersebut. Boikot ini bisa berhasil jika didukung oleh kampanye kesadaran yang kuat dan mobilisasi yang baik di antara penggemar K-pop di seluruh dunia. Tanpa itu, boikot ini mungkin hanya akan berdampak terbatas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun