Elektromedis: Pahlawan di Balik Teknologi Kesehatan - Begini Cerita Suksesnya
Ketika kita bicara soal pelayanan kesehatan, kebanyakan dari kita mungkin langsung teringat pada dokter dan perawat. Namun, di balik layar ada profesi penting lainnya, yaitu *elektromedis*. Merekalah yang memastikan semua alat medis canggih seperti MRI, ventilator, dan monitor pasien berfungsi dengan baik. Bisa dibilang, elektromedis adalah "pahlawan di balik layar" yang memainkan peran penting dalam menjaga kualitas pelayanan kesehatan.
Peran Penting Elektromedis
Profesi elektromedis berfokus pada perawatan, kalibrasi, dan pemeliharaan alat-alat kesehatan di rumah sakit atau klinik. Dari alat yang sederhana seperti tensimeter hingga yang lebih rumit seperti mesin MRI, semuanya perlu diperiksa dan dirawat secara berkala agar selalu berfungsi dengan aman dan akurat. Kegagalan alat medis bisa menghambat diagnosa atau bahkan membahayakan pasien. Bayangkan jika ventilator atau defibrillator mendadak rusak ketika sedang dibutuhkan dalam situasi kritis. Inilah salah satu alasan mengapa elektromedis memiliki peran yang sangat vital dalam dunia medis .
Cerita Sukses Tentang Elektromedis
Banyak kisah inspiratif yang muncul dari profesi elektromedis. Misalnya, saat seorang elektromedis berhasil memperbaiki ventilator ICU yang rusak dalam situasi darurat, yang pada akhirnya menyelamatkan nyawa pasien. Elektromedis sering kali berada di tengah tekanan tinggi, namun mereka mampu menunjukkan kepiawaian teknis yang luar biasa untuk menjaga alat-alat medis tetap berfungsi dengan baik .
Tidak hanya itu, elektromedis juga berperan dalam pengembangan inovasi teknologi di rumah sakit. Ada kisah tentang seorang elektromedis yang berhasil mendesain ulang alat pemantau tekanan darah agar lebih praktis dan tahan lama. Hasil inovasinya ini membantu rumah sakit menghemat biaya dan mempercepat proses pemantauan pasien .
Kisah Inspiratif Terkait Seorang elektromedis
Di Semen Padang Hospital ( SPH ), ada seorang wanita yang merupakan sosok Kartini dalam profesi yang dimilikinya, yakni Elektromedik. Namanya Aprila Wulandari, AMTE, wanita berusia 27 tahun yang berprofesi sebagai teknisi elektromedis di rumah sakit. Ia telah 3 tahun menjalani profesinya itu di SPH dan merupakan satu-satunya teknisi perempuan di rumah sakit itu.
Wanita yang kerap disapa Wulan ini menuturkan, profesinya tersebut cukup jarang dimiliki oleh wanita, karena masih dominan dilakoni pria yang seringkali dipikirkan ahli dalam masalah teknik. Ia mengungkapkan sebelumnya ia tidak memiliki cita-cita menjadi seorang elektromedik, namun takdir membawanya menjalani profesinya saat ini.
“Dulunya saya tidak memiliki cita-cita menjadi seorang teknisi alat-alat medik di rumah sakit, namun setelah wisuda dan masuk dunia kerja, hal itu menjadi hal yang berbeda. Saya merasa lebih tertantang melakukan hal-hal baru yang sebelumnya belum pernah saya lakukan, sampai menjadi profesi yang menghasilkan untuk saya seperti sekarang,” katanya sembari bernostalgia mengingat masa lalunya.
Wulan menyelesaikan pendidikannya di Poltekes Siteba Padang pada 2015 dengan jurusan Teknik Elektromedik. Jadi memang jurusannya saat di perguruan tinggilah yang menjadikannya sebagai satu-satunya elektromedik wanita di SPH diantara 3 pria rekan seprofesinya. Ia menceritakan, sejak masuk kuliah, ia mencari tahu apa saja tentang elektromedik dan bagaimana rencana saya kedepannya setelah lulus. Pada saat itu, ia merasa memiliki peluang yang cukup besar untuk masuk dalam dunia kerja dengan pendidikan yang dijalaninya. Menurutnya, elektromedik tidak hanya bekerja di rumah sakit, namun di perusahaan pun bisa.
“Kenapa saya mau menjadi elektromedik? Ya karena saya merasa profesi itu dapat menjadi bagian dari masa depan saya, tidak harus menjadi persoalan karena biasanya diisi oleh pria. Jadi saya pun ingin menjadi wanita dengan profesi elektromedik,” katanya.
Ia mengungkapkan, selama menjadi seorang elektromedik wanita, ia tidak pernah mengalami pengalaman atau permasalahan di lapangan terkait gender. Ia mendapat perlakuan yang baik dan menyenangkan dari rekan-rekan seprofesinya. Bahkan ada juga sebagian dari pria rekan seprofesinya yang bangga melihat seorang perempuan di bidang elektromedik yang masih jarang ditemui, sehingga mereka berminat memasukan adiknya di jurusan yang sama dengannya. Selain itu, ia bersyukur karena tidak menjadi satu-satunya wanita dengan profesinya saat ini.
Kemudian, ia mengatakan, memang ada berbagai suka dan duka yang dialaminya selama menjalani profesinya. Namun menurutnya, hal itu sudah jelas ada karena pria dan wanita memiliki cara berpikir, emosional dan banyak hal lainnya yang berbeda. Tapi baginya, semua hal itu kembali kepada pribadi masing-masing yang menjalaninya.
“Motivasi saya walau bekerja di lingkungan yang lebih dominan dilakukan oleh pria, yakni tidak menjadikan halangan menjadi apa yang saya mau. Selagi saling menghargai dan punya potensi, kenapa tidak?” ujarnya.
Kunci Kesuksesan Seorang Elektromedis :
1. Keterampilan Teknis yang Solid
Elektromedis harus selalu mengikuti perkembangan teknologi alat medis yang terus berkembang pesat. Mengikuti pelatihan, mendapatkan sertifikasi, dan terus memperbarui keterampilan adalah kunci untuk tetap kompetitif di dunia elektromedis .
2. Ketelitian dan Ketepatan
Elektromedis bekerja dengan alat-alat yang sensitif, sehingga ketelitian dan ketepatan sangat penting. Kesalahan sekecil apa pun bisa berdampak besar pada keselamatan pasien .
3. Komunikasi dan Kolaborasi
Elektromedis sering berkolaborasi dengan dokter, perawat, dan staf lainnya. Mampu menjelaskan kondisi alat dan bekerja dalam tim adalah keterampilan penting yang membantu pekerjaan menjadi lebih efektif .
4. Inovasi dan Solusi
Elektromedis yang sukses adalah mereka yang tidak hanya memperbaiki alat, tetapi juga menciptakan solusi inovatif untuk membuat teknologi kesehatan lebih efisien dan aman .
Membangun Masa Depan Elektromedis
Kesuksesan di bidang elektromedis tidak hanya bergantung pada kemampuan teknis, tetapi juga pada kemampuan untuk terus belajar dan berkembang. Bergabung dengan komunitas profesional seperti Ikatan Elektromedis Indonesia (IKATEMI), mengikuti seminar, serta terlibat dalam inovasi teknologi kesehatan adalah beberapa cara untuk meningkatkan karier di bidang ini. Dengan terus mengasah keterampilan dan berkontribusi pada pengembangan teknologi kesehatan, seorang elektromedis bisa menjadi pahlawan kesehatan di masa depan .
Kesimpulan
Profesi elektromedis mungkin tidak selalu terlihat, namun peran mereka sangat krusial di balik operasional rumah sakit dan klinik. Elektromedis yang sukses adalah mereka yang terus belajar, berinovasi, dan berkomunikasi dengan baik. Jika kamu tertarik dengan bidang ini, teruslah asah keterampilan teknismu dan jadilah bagian dari agen perubahan di dunia teknologi kesehatan!
Sumber Terkait:
1. [Ikatan Elektromedis Indonesia (IKATEMI)](https://ikatemi.org)
2. [Artikel WHO tentang Peran Teknologi di Dunia Kesehatan](https://www.who.int)
3. [Studi Pemeliharaan Peralatan Medis oleh NCBI](https://www.ncbi.nlm.nih.gov)
4. [Indonesia Medical Device Association (ASPAKI)](https://aspaki.or.id)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI