Mohon tunggu...
Akmal Ghifari
Akmal Ghifari Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa : sarjana terapan teknik elektromedis

saya merupakan mahasiswa aktif dari sebuah instansi yang berkaitan tentang elektromedis, dan saya menyukai sesuatu yang berkaitan tentang pengembangan teknologi dari alat kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pahlawan di Balik Teknologi Kesehatan - Begini Cerita nya

17 Oktober 2024   11:51 Diperbarui: 17 Oktober 2024   15:09 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 “Dulunya saya tidak memiliki cita-cita menjadi seorang teknisi alat-alat medik di rumah sakit, namun setelah wisuda dan masuk dunia kerja, hal itu menjadi hal yang berbeda. Saya merasa lebih tertantang melakukan hal-hal baru yang sebelumnya belum pernah saya lakukan, sampai menjadi profesi yang menghasilkan untuk saya seperti sekarang,” katanya sembari bernostalgia mengingat masa lalunya.

  Wulan menyelesaikan pendidikannya di Poltekes Siteba Padang pada 2015 dengan jurusan Teknik Elektromedik. Jadi memang jurusannya saat di perguruan tinggilah yang menjadikannya sebagai satu-satunya elektromedik wanita di SPH diantara 3 pria rekan seprofesinya. Ia menceritakan, sejak masuk kuliah, ia mencari tahu apa saja tentang elektromedik dan bagaimana rencana saya kedepannya setelah lulus. Pada saat itu, ia merasa memiliki peluang yang cukup besar untuk masuk dalam dunia kerja dengan pendidikan yang dijalaninya. Menurutnya, elektromedik tidak hanya bekerja di rumah sakit, namun di perusahaan pun bisa.

“Kenapa saya mau menjadi elektromedik? Ya karena saya merasa profesi itu dapat menjadi bagian dari masa depan saya, tidak harus menjadi persoalan karena biasanya diisi oleh pria. Jadi saya pun ingin menjadi wanita dengan profesi elektromedik,” katanya.

Ia mengungkapkan, selama menjadi seorang elektromedik wanita, ia tidak pernah mengalami pengalaman atau permasalahan di lapangan terkait gender. Ia mendapat perlakuan yang baik dan menyenangkan dari rekan-rekan seprofesinya. Bahkan ada juga sebagian dari pria rekan seprofesinya yang bangga melihat seorang perempuan di bidang elektromedik yang masih jarang ditemui, sehingga mereka berminat memasukan adiknya di jurusan yang sama dengannya. Selain itu, ia bersyukur karena tidak menjadi satu-satunya wanita dengan profesinya saat ini.

Kemudian, ia mengatakan, memang ada berbagai suka dan duka yang dialaminya selama menjalani profesinya. Namun menurutnya, hal itu sudah jelas ada karena pria dan wanita memiliki cara berpikir, emosional dan banyak hal lainnya yang berbeda. Tapi baginya, semua hal itu kembali kepada pribadi masing-masing yang menjalaninya.

“Motivasi saya walau bekerja di lingkungan yang lebih dominan dilakukan oleh pria, yakni tidak menjadikan halangan menjadi apa yang saya mau. Selagi saling menghargai dan punya potensi, kenapa tidak?” ujarnya.

Kunci Kesuksesan Seorang Elektromedis :

1. Keterampilan Teknis yang Solid

                 Elektromedis harus selalu mengikuti perkembangan teknologi alat medis yang terus berkembang pesat. Mengikuti pelatihan, mendapatkan sertifikasi, dan terus memperbarui keterampilan adalah kunci untuk tetap kompetitif di dunia elektromedis .

2. Ketelitian dan Ketepatan

                 Elektromedis bekerja dengan alat-alat yang sensitif, sehingga ketelitian dan ketepatan sangat penting. Kesalahan sekecil apa pun bisa berdampak besar pada keselamatan pasien .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun