Dampak Terhadap Industri Dalam Negeri: Beberapa kritikus perjanjian ini mengkhawatirkan dampaknya terhadap industri dalam negeri, terutama di Amerika Serikat. Mereka berpendapat bahwa pembukaan pasar bagi barang-barang impor dari Korea Selatan dapat mengancam pekerjaan dan daya saing industri Amerika Serikat.
Perlindungan Lingkungan dan Tenaga Kerja: Beberapa kelompok masyarakat sipil menyoroti perlunya memperkuat ketentuan perlindungan lingkungan dan tenaga kerja dalam perjanjian ini. Mereka menginginkan agar KORUS FTA mencakup standar yang lebih tinggi terkait dengan isu-isu seperti penggunaan buruh anak, perbudakan modern, dan pengelolaan lingkungan.
Kesetaraan Akses: Ada juga keprihatinan bahwa manfaat dari KORUS FTA tidak merata di antara semua sektor masyarakat, terutama di Korea Selatan. Beberapa kelompok masyarakat mengkhawatirkan bahwa perjanjian ini dapat memperkuat dominasi perusahaan besar dan meningkatkan kesenjangan ekonomi.
Kesimpulannya ialah Melalui KORUS FTA, Amerika Serikat juga berupaya untuk menyeimbangkan pengaruh Tiongkok di kawasan tersebut dan mendukung demokrasi serta stabilitas politik di Korea Selatan. Selain itu, pengembangan hubungan ekonomi dengan Korea Selatan dianggap sebagai langkah untuk memperkuat kemitraan jangka panjang antara kedua negara, dengan memberikan manfaat ekonomi yang saling menguntungkan dan mendukung keamanan serta stabilitas regional.
Dengan demikian, dari perspektif politik Amerika Serikat, KORUS FTA merupakan langkah yang penting dalam memperkuat hubungan ekonomi dan politik antara AS dan Korea Selatan, sambil mendukung kepentingan strategis AS di kawasan Asia Timur. Perjanjian ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga membantu memperkuat stabilitas regional dan global melalui pengembangan hubungan yang erat antara kedua negara.
Sumber:
Lee, J. H. (2016). The KORUS FTA and its impact on US-Korea economic relations. Korean Journal of International Studies, 14(1), 1-25.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H