Mohon tunggu...
Akmal Darojat
Akmal Darojat Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Tingkat Akhir

Sebagai seorang Sarjana Pendidikan saya senang mengamati lingkungan dan fenomena yang ada, dengan pengalaman mengajar yang masih minim saya akan mecoba menuangkan opini dan ide yang saya dapatkan dalam bentuk tulisan, saya pun terbiasa menerima masukkan, silahkan komentar atau hubungi saya langsung di sosial media saya ya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Nilai-Nilai Religi dan Budaya Sunda dalam Kehidupan Sehari-hari

10 Mei 2024   10:08 Diperbarui: 10 Mei 2024   10:09 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     Masyarakat Sunda, sebuah etnis yang mendiami wilayah barat Pulau Jawa, memiliki warisan budaya yang kaya dan beragam. Dalam kehidupan sehari-hari, nilai-nilai seperti gotong royong, keragaman religius, dan kekuatan keluarga memainkan peran sentral. Mereka memegang teguh konsep kebersamaan, saling membantu, dan bekerja sama dalam komunitas. Selain itu, toleransi dan keberagaman dalam praktik keagamaan merupakan ciri khas masyarakat Sunda, yang tercermin dalam perayaan-perayaan adat dan ritual-tradisional mereka. Kesenian dan warisan budaya, seperti tari Jaipongan dan wayang golek, juga menjadi bagian penting dari identitas mereka. Terlebih lagi, keterhubungan dengan alam dan lingkungan sekitar, serta kepercayaan pada spiritualitas dan kekuatan alam, menjadikan masyarakat Sunda sebagai bagian yang harmonis dengan alam semesta. Etika sopan santun, tata krama, dan penghormatan kepada orang lain juga merupakan nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam kehidupan sehari-hari mereka. Semua nilai-nilai ini membentuk landasan kuat bagi keberlanjutan budaya dan identitas unik masyarakat Sunda.

    Masyarakat Sunda, dengan kekayaan budaya dan nilai-nilai yang dimilikinya, menawarkan sebuah pandangan yang dalam terhadap hubungan manusia dengan alam, spiritualitas, dan masyarakat. Gotong royong, sebagai pilar utama, tidak hanya menjadi semangat praktis dalam menyelesaikan tugas-tugas sehari-hari, tetapi juga mencerminkan filosofi hidup yang mendasar. Ini bukan sekadar konsep kerjasama, tetapi juga merupakan sikap mental yang memperkuat keterikatan sosial di antara individu-individu dalam komunitas. Selain itu, dalam keragaman religius, masyarakat Sunda menunjukkan sikap inklusif dan toleran, di mana mereka mampu mengintegrasikan berbagai keyakinan dan praktik keagamaan dalam kehidupan sehari-hari mereka. Hal ini mencerminkan sebuah harmoni yang dijunjung tinggi dalam memahami perbedaan dan memelihara persatuan.

    Di samping itu, kekuatan keluarga sebagai inti dari struktur sosial menegaskan nilai-nilai seperti penghormatan terhadap orang tua dan solidaritas antaranggota keluarga. Keluarga bukan hanya unit terkecil dalam masyarakat Sunda, tetapi juga merupakan fondasi yang memelihara identitas budaya dan spiritualitas. Perayaan adat, upacara kelahiran, pernikahan, dan kematian adalah momen-momen di mana nilai-nilai keluarga ini tercermin dengan kuat.

    Kesenian dan warisan budaya Sunda tidak hanya menjadi hiburan atau hiasan, tetapi juga merupakan media untuk menyampaikan nilai-nilai dan cerita-cerita yang melekat pada budaya mereka. Dalam setiap gerakan tarian Jaipongan atau dialog dalam pertunjukan wayang golek, terdapat pesan-pesan tentang kebijaksanaan hidup, moralitas, dan kehidupan sehari-hari yang terus diwariskan dari generasi ke generasi.

    Dalam hubungannya dengan alam, masyarakat Sunda menunjukkan rasa hormat dan ketergantungan yang dalam. Mereka memahami bahwa keharmonisan dengan alam adalah kunci untuk kelangsungan hidup, sehingga mereka menjaga keberlangsungan lingkungan dan memperlakukan alam dengan penuh rasa tanggung jawab.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun