Mohon tunggu...
Humaniora

Perkembangan Anak 3-6 Tahun

27 November 2016   20:06 Diperbarui: 27 November 2016   20:13 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pengertian Konsep Diri

Gambarankeseluruhandarikemampuandankaraktertentangdirisendiri.

Analisis neo-Piagetian menggambarkan peralihan pada anak usia 3-6 tahun muncul dalam 3 tahap :

1.Representasi tunggal adalah tahap awal dari perkembangan.
2.Pemetaanrepresentasi adalah tahap kedua dari perkembangan
3.Sistem representasi adalah tahap terakhir dalam perkembangan

Identitas Gender

Identitasgenderadalah kesadaran yang dibangun pada anak usia dini bahwa ia seorang laki-lakiatau perempuan. 

GangguanIdentitas Gender

1.Berkeinginankuat menjadi anggota gender lawan jenisnya
2.Mempunyaikeinginanberpartisipasi dalam aktivitas permainan yang sesuai denganlawanjenisnya.
3.Gangguanidentitasgender dapat berakhir pada remaja ketika anak – anak mulai dapat menerimaidentitas gender. Tetapi juga dapat terus berlangsung sampai remaja bahkanhingga dewasa sehingga mungkin menjadi gay atau lesbian.

Permainan

- Pengertian  Permainan

 definisi dari  permainan bagi anak adalah suatu bentukaktivitas yang menyenangkan dilakukan semata-mata untuk aktivitas itu sendiri.(Hetherington & Parke, 1979)

- TINGKAT-TINGKATKOGNITIF DALAM BERMAIN

1.bermainfunsional  (kadang-kadang disebut bermaingerak) berisi praktik-praktik pengulangan dalam gerakan otot besar.
2.bermainkonstruktif(disebutjuga bermain objek) adalah permainan yang menggunakan objek atau meterial untukmembuat sesuatu.
3.bermaindramatis (jugadisebut permainan pura-pura, permainan fantasi atau imajinatif), melibatkanobjek imajiner, aksi, peran yang mengunakan fungsi-fungsi simbolis yang munculdibagian akhir tahun kedua(Piaget, 1962). 

- Fungsi permainan

1)  Fungsi konitif (Piaget 1962)

•   Menjelajahi lingkungan, mempelajariobjek-objek di sekitarnya dan belajar memecahkan masalah 

•   Mengembangkan potensi dan keterampilandengan cara menyenangkan.

2)Fungsi Sosial, dapat meningkatkanperkembangan sosial (dramatical play)

3)Fungsi Emosi, permainan memberikanperasaan senang dan anak dapat melepaskan energi 

Gaya Pengasuhan:

1. Pola Asuh Otoriter

Ciri-ciri:

•Orang tua cenderungterpisahdengananakdankuranghangat.

•Anak cenderungtidaksenang.

 

2. Pola Asuh Permisif

Ciri-ciri:

•Orang tua cenderunghangat,tidakterlalumengontrol,dantidakterlalumenuntut.

•Anak kurangdapatmengontroldiridanmenjadikurangdewasa.

 

3. Pola Asuh Otoritatif

Ciri-ciri:

•Orang tua menjelaskanalasandibalikkeputusanmerekadanmenyukaidisiplininduktif.

•Anak menjadimandiri,memilikikontroldiri,danmerasaaman.

Perilaku Khusus

1. PerilakuPrososial

  Yaitutindakansukarelayang bertujuanuntukmemberikanmanfaatpadaorang lain.

2.  Ketakutan 

  yaiturasatakutyang munculdaripengalamansendiriataudarimendengarceritatentangpengalamanorang lain.

3. Agresi,dibagi menjaditiga:

  a. Agresi Instrumental yaituagresiyang digunakansebagaiinstrument untukmencapaitujuananak.

  b. Agresi Terbuka (langsung) yaituagresiyang terbukaditujukanlangsunguntukmencapaipadatargetnya.

  c. Agresi Relasi (tidak langsung) yaituagresiyang ditujukanuntukmerusakataumencampurihubungandenganorang lain, reputasi ataukesejahteraanpsikologis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun