Selain itu juga masih terdapat kisah perjalanan dakwah Nabi Muhammad SAW ke Taif yang justru lebih pedih lagi. Pada saat itu Rasulullah ditolak oleh pemimpin Tsaqiif dan dilempari batu oleh orang-orang bodoh dan budak-budak dari mereka hingga kedua kakinya berlumuran darah. Saat itu malaikat Jibril datang dan menawarkan kepada Rasulullah untuk membinasakan orang-orang tersebut. Namun, beliau menolaknya, justru beliau mendoakan mereka agar mendapatkan ampunan Allah.Â
Dari kisah Rasulullah tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa orang lain boleh berbuat jahat pada kita, tapi jangan sampai kita membalasnya dengan kejahatan pula. Bahkan Rasulullah mengajarkan pada kita memaafkannya dan mendoakannya agar diampuni oleh Allah.
Sebagai seorang muslim, tentunya Nabi Muhammad menjadi Rasul kita yang harus dijadikan sebagai suri tauladan. Setiap yang dikatakan dan dilakukan oleh Rasulullah tentunya sesuai dengan ajaran agama Islam. Oleh karena itu, lakukanlah sunnah Rasul sebagai amalan baik. Berdasarkan kisah Nabi Muhammad tersebut apakah kita akan mengikuti sifat nabi atau lebih mengutamakan ego pribadi. Terkait kasus penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok tersebut mengingatkan kita pada kisah Nabi Muhammad tersebut dalam menghadapi segala ujian dan cobaan.Â
Maka sebagai seorang muslim sejati sebaiknya kita mengamalkan suri tauladan Nabi Muhammad untuk tidak membalas kejahatan dengan kejahatan akan tetapi dengan kebaikan, maka mari kita sebagai seorang muslim yang penuh kasih sayang untuk memaafkan pernyataan Ahok yang mungkin memang telah menyakiti hati setiap muslim. Walaupun kita telah memaafkan, akan tetapi proses hukum harus tetap dilaksanakan demi menemui suatu kebenaran. Dan pada tanggal 16 November 2016, Ahok secara resmi ditetapkan sebagai tersangka. Sehingga kita sebagai muslim yang bijaksana harus siap menerima seluruh hasil dari persidangan dan menyadari bahwa agama Islam adalah agama yang penuh kedamaian sehingga tidak ada lagi aksi yang dapat berpotensi menimbulkan konflik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H