Kamu menghilang tak berjejak. Tak bisa kutemukan lagi potongan mimpi-mimpimu yang dulu kau tabur seperti rintik hujan di teras. Semuanya menguap tak bersisa, terhapus oleh ketakutanmu pada hidup yang kini kamu jalani. Pilihanmu yang kamu sesali, ketakutanmu yang kamu turuti, mengantarkanmu pada keadaan yang bahkan kamu takut untuk meminta pertolongan.
Berusaha tetap tegar, berpikir positif, bahwa ini bagian dari takdir yang harus kamu terima. Tapi pernahkah kamu berpikir bahwa mana mungkin Tuhan akan menjadikanmu terus menderita? Bukankah Dia menyediakan jalan keluar?
Tapi aku tahu, kamu tak seberani itu membuat pilihan, seperti dulu. Masih sama. Masih orang yang kukenal, masih orang yang pernah punya hal-hal besar. Tapi rasa takutmu masih terlalu besar.
Adakah jalan bagi teman untuk membantumu?
Adakah kita masih berteman?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H