Dulu aku tampak gagah
sebelum mengenalmu yang terlampau indah,
dahulu kau adalah megah
yang memperkenalkanku adanya susah.
Menjelaskan adanya putus asa dan bangkit.
Sekalipun juga kita berdiskusi
bagaimana matahari diciptakan,Â
dimana hujan bermuara, dan ruang gelap
di balik bulan.
nah, kita amat bodoh untuk diri kita.
Kita sama-sama ingin bersama, sekalipun bersamamu
terkadang aku harus ikut retak dari hatimu,
ikut melodi isakmu, lalu jatuh
dan menjadi kuat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!