Mohon tunggu...
Akmal Abudiman Maulana
Akmal Abudiman Maulana Mohon Tunggu... Administrasi - Capital Markets - Teaching - Writing

Menulis membuat anda hidup

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Sejumput Kejujuran dari "Si Manis Lembut" Khas Pinisi

27 April 2019   20:48 Diperbarui: 28 April 2019   14:24 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kue Barongko (Foto: Dokumentasi Penulis)

Sulawesi Selatan tak hanya dikenal dengan kepiawaiannya dalam membuat perahu Pinisi yang begitu megah, tetapi juga dikenal dengan kehandalannya dalam memadukan padanan rasa dalam setiap saji makanannya.

Tak heran, daerah ini juga disebut sebagai salah satu surganya kuliner. Berbagai kuliner kaya rasa lahir dari tanah ujung timur Indonesia ini, mulai dari makanan berat, makanan ringan, hingga jajanan pasar berupa kue tradisional.

Adalah Barongko, kue khas bugis yang menjadi salah satu kuliner khas Sulawesi Selatan yang 2017 lalu baru saja diresmikan sebagai salah satu warisan budaya tak benda Indonesia oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kue satu ini berbahan dasar pisang yang pada umumnya sering dijumpai diberbagai acara di Suku Bugis seperti acara pernikahan, pesta adat, sunatan, syukuran rumah baru, aqiqah, dan berbagai acara lainnya, tak terkecuali sebagai takjil untuk berbuka puasa 

Kue Barongko, dikategorikan sebagai makanan penutup atau dessert, berwarna putih kekuningan, berbentuk segitiga dan dikemas secara tradisional dengan daun pisang. Seperti bahan dasar sebagain besar kuliner lain, di Sulawesi Selatan, bahan utama kue Barongko adalah pisang.

Umumnya, pisang yang digunakan adalah jenis pisang kepok yang oleh masyarakat bugis dikenal sebagai uttti loppo yang berarti pisang besar.

Pisang besar inilah yang kemudian dihaluskan lalu dicampur dengan bahan lainnya antara lain gula pasir, telur, santan kental, vanili, garam dan lainnnya. Setelah itu dibungkus dengan menggunakan daun pisang dengan pola segitiga tiga dimensi dan disemat dengan lidi, lalu dikukus.

Kuliner ini paling sering disajikan dalam keadaan dingin setelah disimpan di kulkas. Rasa yang manis, teksturnya yang begitu lembut dan juicy membuat bagi siapapun yang mencicipi kue ini sulit untuk beranjak dan melupakan begitu saja cita rasa kelezatan yang khas dari Barongko.

Kue Barongko (Foto: Dokumentasi Penulis)
Kue Barongko (Foto: Dokumentasi Penulis)
Konon, kue Barongko ini adalah hidangan khusus bagi kaum bangsawan kerajaan-kerajaan Bugis zaman dulu, dan hanya disajikan pada momen-momen tertentu.

Biasanya, raja-raja Bugis menikmati makanan yang berbahan pokok pisang yang dihaluskan ini sebagai makanan penutup. Bahan yang digunakan seperti telur yang dalam jumlah banyak menjadikan kue ini sebagai salah satu penutup yang mewah.

Namun, kue yang biasanya dihidangkan di acara-acara adat tersebut sampai kini masih eksis dan menjadi favorit semua kalangan termasuk anak zaman now. Meskipun kue Barongko ini bisa ditemui di pasar tradisional di Sulawesi Selatan ataupun toko kue yang menjajakan kuliner Bugis, tidak semua orang berhasil membuat dengan kualitas cita rasa yang khas.

Menurut sebagian besar masyarakat Bugis, membuat kue Barongko ini tidak hanya memerlukan tangan-tangan terampil dan berpengalaman tetapi juga kue tradisional ini mesti dibuat dengan hati. Hal ini sejalan dengan nilai filosofi tinggi yang terkandung di dalamnya. Sebagian besar masyarakat Bugis menyebutnya sebagai kue integritas dan kejujuran.

Bahan utama yang terbuat dari pisang dan kemudian dibungkus kembali dengan tanaman yang sama dengan bahan dasarnya (daung pisang) merepresentasikan kejujuran, bahwa haruslah sama apa yang terlihat di luar dengan apa yang tersimpan di dalam diri kita. Hal ini tentunya mengajarkan kita bahwa apa yang diucapkan harus sama dgn apa yang dilakukan, dan apa dikerjakan harus sama dengan apa yang dirasakan.

Jadi, jika suatu saat anda merasa dikhianati atau merasa nilai kejujuran semakin memudar, ingat masih ada "Si Manis-Lembut" Barongko Khas Pinisi yang hingga sekarang masih tetap mempertahankan eksistensi rasa dan nilai filosofisnya yang siap menjadi sahabat setia anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun