Kontrol dan pengawasan berkesinambungan untuk tetap dilakukan demi memastikan bahwa daya serap anggaran tersebut betul-betul dialokasikan secara optimal untuk kepentingan pelayanan kesehatan.
Suatu saat pasti akan tetap ada kritik dan complain, tapi semua itu mestinya tidak diartikan sebagai hal yang destruktif, tidak pula dimaknai sebagai serangan buat Bapak, tetapi diterima sebagai koreksi terhadap cara berpikir dan cara melayani karena sudah seharusnya warga menjadi objek pelayanan pemerintah.
***
Bapak, kami titip Bulukumba, kabupaten yang haus akan perubahan, kabupaten yang haus inovasi-inovasi dari para pemimpinnya. Kami tidak akan menuntut kesempurnaan dari apa yang Bapak akan lakukan, karena kesempurnaan hanya milik Tuhan. Tapi saya berharap Bapak terus bekerja, terus berkarya, terus melayani dan mengobarkan perjuangan, perjuangan dalam mengoptimalkan pelayanan kesehatan, dan menyelesaikan pekerjaan rumah lainnya.
Saya tidak bermaksud menggurui Bapak, karena saya yakin pengalaman dan pengetahuan Bapak sangat jauh dan mumpuni di atas saya. Saya hanya bocah yang bisa mengeja aksara, meluruhkan kata-kata, mengepulnya dalam tulisan buat pemimpinnya.
Mohon maaf jika ada luapan ‘kekecewaan’ atau kata-kata yang kurang berkenan terajut erat bersama kepingan kata di tulisan ini, Tapi ketahuilah jauh dari relung hati, tulisan ini tak berakhir sebatas untaian kata buat Bapak. Ada celah kerinduan yang amat dalam berpijak di sekat-sekat di setiap jeda huruf akan sebuah harapan yang begitu besar untuk sebuah perubahan, perbaikan, yang dinantikan oleh warga Bapak seperti saya.
Semoga Tuhan senantiasa menyertai dan melindungi setiap pijakan langkah Bapak, menuntun, membimbing dan mendekap  setiap kepenatan dan keceriaan Bapak akan  hari esok kelak.
Salam
Akmal
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H