Mohon tunggu...
Akmal Husaini
Akmal Husaini Mohon Tunggu... Wiraswasta - suka menjaga kebersihan

kebersihan sebagian dari iman. Karena itulah jadilah pribadi yang bersih

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Keberagaman, Ruh Penguat Pancasila

24 Agustus 2024   05:47 Diperbarui: 24 Agustus 2024   09:48 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kembali ke Pancasila - jalandamai.org

Sebagai dasar negara dan pedoman hidup bangsa Indonesia, Pancasila merupakan hasil elaborasi dari keberagaman entitas yang ada di Indonesia. Bisa kita cermati dari sejarah panjang perjuangan bangsa ini mempersiapkan kemerdekaannya, bukanlah hasil kerja keras satu golongan saja. Oleh karena itu para pendiri bangsa merumuskan setiap sila dalam Pancasila mencerminkan pengakuan dan penghargaan terhadap keberagaman. Pancasila menjadi pegangan atau acuan bagi setiap rakyat Indonesia dalam mengarungi samudera keberagaman.  

Dibuka dengan sila pertama yang berbunyi "Ketuhanan Yang Maha Esa", Indonesia tidak menganut satu agama atau menjadi negara agama, dimana negara menjadikan salah satu agama sebagai hukum dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun sila pertama itu memiliki makna bahwa setiap rakyat Indonesia dijamin kebebasannya untuk menentukan dan menjalankan agama/kepercayaan yang dianutnya. Masyarakat Indonesia harus memiliki kepercayaan dan bertakwa kepada Tuhan YME. Pancasila selain menjamin kebebasan beragama juga turut mendorong harmonisasi antar umat beragama. Kita sebagai masyarakat yang saling hidup berdampingan harus dapat saling menghormati satu sama lain antar umat beragama agar terciptanya kesejahteraan dan kehidupan lingkungan yang tentram.

Dalam sila kedua "Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab" bahwa dalam setiap diri masyarakat Indonesia haruslah memiliki pemahaman mengenai kesetaraan derajat sehingga tercipta saling menyayangi dan menghargai satu sama lain. Pada akhirnya kita dapat saling menjaga dan membantu satu sama lain serta membela kebenaran dan keadilan, juga mampu saling bekerjasama dalam menciptakan kedamaian di lingkungan sekitar serta negara Indonesia secara keseluruhan.

Sila ketiga "Persatuan Indonesia", sebagai masyarakat Indonesia harus selalu mengedepankan tujuan persatuan, kesatuan, serta kepentingan bersama bagi negara dibandingkan kepentingan individu masing-masing. Kita harus menjadi pribadi yang mau dan rela berkorban demi mempertahankan keutuhan bangsa dan negara Indonesia, menunjukkan rasa cinta tanah air, serta memiliki kebanggaan terhadap Indonesia.

"Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat dan Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan" merupakan sila keempat pada Pancasila; kita sebagai masyarakat Indonesia tidak boleh memaksakan kehendak atau keinginan yang bersifat pribadi namun hendaknya selalu mengedepankan atau mengutamakan kepentingan bersama ataupun negara. Dalam setiap ruang lingkup (sekolah, pekerjaan, pertemanan, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara) pasti akan dihadapkan dengan berbagai pilihan yang harus diambil, maka dalam menentukan pilihan haruslah mengedepankan tujuan bersama serta menempuh cara bermusyawarah untuk menyelesaikan setiap permasalahan.

Terakhir kita diajarkan untuk bersikap adil di segala aktivitas melalui sila kelima "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia". Dalam pengambilan keputusan haruslah disepakati bersama, selain itu harus seimbang antara hak dan kewajiban sebagai warga negara. Kita sebagai warga negara mempunyai hak yang harus dipenuhi namun disisi lain juga memiliki kewajiban agar jangan sampai melanggar hak orang lain. Artinya kita hormati hak orang lain dan tetap menjalankan kewajiban kita sebagai rakyat Indonesia.

Pancasila menitikberatkan moral masyarakat yang terdiri dari beragam golongan agama, etnis, budaya, bahasa dan juga beragam kepentingan. Kita hendaknya menjunjung tinggi moral toleransi dalam kehidupan sehari-hari agar terwujud keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Bangsa ini menjadi kuat, tangguh dan berkarakter jika keberagaman menjadi ruh penguat Pancasila, keberagaman itu pula yang menjadi fondasi kesadaran bahwa kita berbeda namun kita satu, kita Indonesia. Kita memiliki akses yang sama, hak dan tanggungjawab yang sama terhadap bangsa ini.

Dengan begitu kita optimis menghadapi segala tantangan yang bertujuan merusak tatanan bangsa dengan dalih persatuan dengan tindakan penyeragaman, baik itu golongan ataupun agama, dsb.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun