Mohon tunggu...
Akmal Husaini
Akmal Husaini Mohon Tunggu... Wiraswasta - suka menjaga kebersihan

kebersihan sebagian dari iman. Karena itulah jadilah pribadi yang bersih

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Membaca Agama dan Pancasila dalam Konteks NKRI

3 Desember 2023   06:37 Diperbarui: 3 Desember 2023   06:41 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Entah kenapa, masih saja ada oknum tertentu, yang mempersoalkan antara agama dan Pancasila. Masih saja ada yang mempersoalkan kenapa Indonesia tidak didasarkan pada hukum Islam. Dan mungkin masih lagi banyak pertanyaan yang muncul. Pertanyaan tersebut umumnya berasal dari kelompok radikal, yang ingin menggantikan Pancasila dengan khilafah.

Ya, khilafah. Konsep usang yang tidak pernah relevan dengan budaya Indonesia itu, terus dimunculkan oleh kelompok radikal untuk menggantikan Pancasila. Padahal, khilafah terbukti gagal dan tidak ada satupun negara yang menerapkan konsep tersebut. Konsep yang diusung oleh kelompok teroris ini, ingin mendasarkan semuanya pada hukum Islam.

Perlu diketahui, Indonesia memang menjadi negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Namun pada kenyataannya, Indonesia tidak pernah menjadi negara Islam. Para pendiri bangsa ini tidak pernah menjadikan Islam sebagai dasar negara. Kenapa? Karena Indonesia mengakui banyak agama. Indonesia juga mengakui Katolik, Protestan, Hindu, Budha dan Konghucu. Karena masyarakat di Indonesia ada juga yang memeluk agama-agama tersebut.

Namun Indonesia tetap menjadikan agama sebagai dasar. Indonesia tetap mengedepankan nilai-nilai agama. Terbukti sila pertama dalam Pancasila adalah berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa. Sila tersebut dinilai sudah tepat, karena bisa mengakomodir kepentingan semua agama yang ada di Indonesia. Bukan berarti semangat Islam tidak diakomodir. Jika ada anggapan tersebut, jelas salah. Karena nilai-nilai Islam banyak diakomodir dalam Pancasila.

Agama dan Pancasila tidak perlu dipertentangankan lagi. Agama dan Pancasila terbukti saling sinergi, bukan saling melemahkan atau mempersoalkan satu dengan lainnya. Jejak akulturasi antara agama dengan budaya lokal, bisa kita temukan di berbagai tempat. Agama sebenarnya merupakan roh dari Pancasila itu sendiri. Smenetara nilai Pancasila, merupakan perekat dan perawat harmoni dalam keberagaman.

Indonesia merupakan negara dengan tingkat keberagaman sangat tinggi. Tidak hanya agama yang lebih dari satu, suku, budaya dan bahasa, jumlahnya sangat beragam. Tidak hanya puluhan, bahkan bisa mencapai ribuan. Karena itu penting untuk memahamai agama dalam kehidupan ber-Pancasila. Penting juga melihat agama dan Pancasila dalam konteks negara kesatuan republik Indonesia.

Agama mengajarkan tentang silaturahmi dan solidaritas, Pancasila mengajarkan nilai-nilai toleransi dan gotong royong. Sinergi antar keduanya telah berhasil menyatukan keberagaman di Indonesia. Ibarat taman bunga, Indonesia merupakan taman besar yang dipenuhi beraneka ragama jenis tanaman yang beraneka warna. Semuanya saling berdampingan dan enak dilihat. Begitu juga dengan Indonesia, keragaman di Indonesia akan terasa indah, jika kita melihatnya dengan benar. Salam toleransi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun