Mohon tunggu...
Akmal Husaini
Akmal Husaini Mohon Tunggu... Wiraswasta - suka menjaga kebersihan

kebersihan sebagian dari iman. Karena itulah jadilah pribadi yang bersih

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Media Sosial Bisa Menjadi Pemersatu Bukan Tempat Saling Berseteru

15 Januari 2019   07:47 Diperbarui: 15 Januari 2019   08:09 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media Sosial - Hantologie.com

Media sosial memang menjadi tempat yang menyenangkan di era milenial ini. Media sosial seakan sudah menjadi rumah kedua, setelah rumah kita di dunia nyata. Banyak penawaran yang menyenangkan yang bisa kita lakukan di media sosial. Salah satunya medsos bisa memberikan kita kesempatan untuk menyalurkan berbagai aspirasi dan ekspresi, yang belum tentu bisa kita dapatkan di dunia nyata. Wajar kiranya jika pengguna media sosial di Indonesia jumlahnya terus mengalami peningkatan.

Dalam perkembangannya, media sosial ini menjadi media yang efektif untuk menyebarkan informasi ataupun sosialisasi tentang suatu informasi. Wajar jika medsos tidak hanya digandrungi para anak muda, lembaga-lembaga, instansi, dan kementerian pun juga ramai-ramai mensosialisasikan kebijakannya melalui media sosial. 

Begitu juga dengan anak muda yang menyampaikan ekspresinya, pedagang online yang menjual produknya, penulis yang menshare tulisannya, atau profesi apapun, banyak menggunakan media sosial. Bagitu juga dengan pihak-pihak yang tak bertanggung jawab, juga menggunakan media sosial untuk menebar hoax dan ujaran kebencian. Bahkan, kelompok radikal juga menggunakan media ini untuk menebar propaganda radikalisme.

Semua orang menggunakan media sosial dengan berbagai kepentingannya. Ada yang berniat baik tapi tidak sedikit yang mempunyai niat jahat. Berbagai kepentingan menjadi satu untuk mendapatkan dukungan masyarakat. Jika kita tidak membekali diri dengan informasi yang valid, dengan membiasakan cek dan ricek, selalu mengedepankan literasi, tentu akan mudah terprovokasi berita bohong tersebut. 

Sekarang pilihan ada di tangan kita. Dan perlu disadari, pilihan yang akan diambil tersebut tidak hanya berdampak tunggal. Tapi akan memberikan efek domino bagi lingkungan sekitar. Jika kita memilih berbuat baik, mengunggah postingan yang menyejukkan, atau memberikan informasi yang inspiratif, pasti akan memberikan efek positif. Namun jika sebaliknya, dampak yang akan terjadi pun akan berbeda.

Apapun kepentingannya, media sosial sejatinya bukanlah tempat untuk saling berseteru. Media sosial justru menjadi media pemersatu. Ingat, awal mula kemunculan media sosial ini lebih banyak digunakan oleh anak-anak muda untuk saling interaksi antar sesama. Saling bertukar pikiran, memperbanyak teman dari berbagai negara yang sekiranya bisa memberikan manfaat yang baik. Namun karena media sosial ini memberikan rasa yang menyenangkan dan banyak orang yang suka, seringkali disalahgunakan oleh kelompok tertentu. Tak terkecual kelompok intoleran dan radikal, yang terus menyusupkan konten radikalisme di media sosial. Belakangan, konten yang disusupkan adalah hoax dan ujaran kebencian. Karena jika seseorang sudah terpapar kebohongan dan kebencian, akan mudah diprovokasi ke arah yang diinginkan.

Mari kita kembalikan media sosial ke ranahnya yang benar. Berinteraksilah secara santun. Jangan menjadi provokator, jangan menjadi persecutor, ataupun perilaku yang bisa merugikan kepentingan yang lebih luas. Jadikanlah media sosial sebagai tempat untuk memperkuat silaturahmi di zaman now. 

Media sosial bisa mempererat keragaman yang memang menjadi karakter Indonesia. Karena keragaman yang ada di negeri ini adalah anugerah yang harus dijaga. Jika kita saling berseteru hanya karena informasi bohong ataupun ujaran kebencian, maka negeri yang indah dan kaya ini berpotensi akan hancur oleh kita sendiri, bukan negara lain. Semoga ini bisa jadi introspeksi bersama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun