Mohon tunggu...
Akma Ikasari
Akma Ikasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Diponegoro

Mahasiswa S1 Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro Modifikasi Sampah Plastik Menjadi Produk Multifungsi nan Ekonomis

10 Agustus 2022   12:50 Diperbarui: 10 Agustus 2022   12:58 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: dokumentasi penulis)

Desa Lengkong, Kec. Bojong, Kab. Tegal.

Reduce, reuse, dan recycle atau 3R mungkin sudah tidak asing lagi di kalangan pencinta alam. Sampah-sampah anorganik seperti plastik merupakan jenis limbah yang paling sulit mengurai sehingga diperlukan pengelolaan sampah yang efektif dan efisien demi menjaga kelestarian lingkungan serta mencegah percepatan perubahan iklim. 

Sesuai dengan poin nomor 13 dari Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu climate action,  mahasiswa semester akhir, Akma Ikasari---Program studi S1 Hubungan Internasional---bersama denga  kelompok KKN UNDIP di Desa Lengkong menciptakan program yang dapat berpotensi besar untuk mengurangi volume sampah plastic di daerah setempat. Tak hanya itu, inovasi mereka berpeluang besar untuk membantu peningkatan taraf hidup masyarakat. 

(Sumber: dokumentasi penulis)
(Sumber: dokumentasi penulis)

Ecobrick namanya. Sebuah inovasi pengelolaan sampah plastik yang terbuat dari botol air mineral bekas yang kemudian diisi dengan sampah plastik yang telah digunting menjadi kepingan kecil. 

Plastik-plastik tersebut kemudian dimasukkan ke dalam botol plastik dan ditekan menggunakan tongkat hingga memadat. Setelah memadat, ecobrick dapat dimanfaatkan menjadi berbagai produk, seperti kursi kecil, meja, paving, gapura, bahkan sekadar dekorasi. 

(Sumber: Dokumentasi penulis)
(Sumber: Dokumentasi penulis)
Selain memiliki nilai ekonomis, ecobrick juga dapat mengurangi jumlah sampah plastik yang menyebabkan polusi di bumi secara signifikan. Pertama, ecobrick dapat mengurangi jumlah sampah plastik yang dibakar dan kemudian menyebabkan polusi udara. 

Kedua, polusi tanah dapat berkurang secara signifikan dengan adanya ecobrick sehingga kesuburan tanah dan keseimbangan zat-zat yang ada didalamnya dapat lebih resilient. 

Ketiga, biodiversitas di muka bumi dapat diselamatkan secara bertahap. Dengan berkurangnya sampah plastik yang bertebaran, hewan dan tumbuhan dapat hidup tentram tanpa adanya gangguan sampah plastik yang kerap kali tersangkut di bagian tubuh hewan yang kemudian mengganggu mobilitas hewan tersebut hingga menyebabkan kematian. 

Oleh sebab itu, dengan dilaksanakannya program unggulan berupa pembuatan ecobrick sebagai metode pengelolaan sampah yang efektif dan efiesien serta ramah lingkungan, program KKN Universitas Diponegoro Tim II Periode 2021/2022 diharapkan telah berkontribusi dalam upaya perwujudan Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke 13. Ecobrick juga diharapkan dapat menjadi inovasi yang mampu mengangkat perekonomian masyarakat di Desa Lengkong, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal secara bertahap. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun