Mohon tunggu...
Aklisa novaalfianti
Aklisa novaalfianti Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa IAIN Jember
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang malas bukanlah orang yang bersiap menjemput kesuksesan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Pendidikan Realisme dan Tokoh Filusufnya

9 April 2020   08:45 Diperbarui: 9 April 2020   08:48 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

B. TOKOH-TOKOH FILUSUF REALISME

- Aristoteles

Pengaruh paham Aristoteles adalah kepentingan luas mencakup hal-hal seperti pengenalan untuk mempelajari alam secara sistematis menggunakanproses logika dalam berfikir menghasilkan kebenaran umum melalui pembelajaran aspek rasional dalam manusia.

- Thomas Aquinas

Menurut Thomas Aquinas seseorang harus memulai dari pembelajaran materi ke pembelajaran bentuk (isi) perantara utama dalam pendidikan adalah keluarga, gereja, sedangkan negara atau masyarakat yang diatur memerankan pihak ketiga yang lemah.

- Francis Bacon

Dia adalah seorang filsuf negarawan dan juga penulis di Inggris. Dia juga dikenal sebagai kritikus yang hebat terhadap ilmu pengetahuan dan pendidikan. Teori pendidikan Bacon sesuai dengan filosofis Realisme bahwa kebenaran atau objek yang bisa diuji. Semua kebenaran harus diketahui secara pasti, disimpulkan, dibandingkan dan dipakai sebagai satu-satunya dasar kesimpulan batau ilmu pengetahuan.

- Johan Amos Comenius

Dia adalah pemikiran tokoh terhadap pendidikan yang dapat digolongkan Realisme Religius yaitu tentang manusia untuk mencapai dua tujuan yang pertama yaitu keselamatan dan kebahagiaan dan yang kedua yaitu keadaan dan kehidupan yang sejahtera.

- John Locke

Menurut pemikiran John Locke Filsafat ini dikatakan anti metafisika dia memandang bahwa tidak ada kebenaran yang bersifat metafisik dan universal. Dia berkeyakinan bahwa sesuatu yang dikatakan benar jika didasarkan pengalaman-pengalaman indrawi yang sifatnya induksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun