Apakah dinasti-dinasti ini adalah puncak dari tatanan sosial yang sudah usang, atau justru kita yang terjebak dalam cermin yang merefleksikan kembali kekacauan yang mereka ciptakan? Seiring kita berusaha menjelaskan keputusasaan yang dihadapi oleh individu-individu yang lahir dengan sendok emas di mulut, kita mungkin saja terjebak dalam permainan kekuasaan yang hanya akan kita pahami jika kita berani memecahkan teka-teki kekuasaan yang penuh ambiguitas ini.
Kita mungkin terpaksa mempertanyakan, dalam ketidakpastian yang mendalam: Apakah kita hanya sekadar penonton dalam drama dinasti ini, ataukah kita juga menjadi bagian dari panggung yang tak pernah kita pilih? Dalam kekacauan yang tercipta, jawabannya mungkin saja lebih samar daripada yang kita kira.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H