Mohon tunggu...
abdul kadir
abdul kadir Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Merdeka, Bangkitlah!

17 Agustus 2016   14:51 Diperbarui: 17 Agustus 2016   15:01 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada Dua perayaan yang selalu membuat saya bergetar. Pertama, Lebaran Idul fitri. Dan kedua, perayaan kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus.

Lebaran, pencapaian atas perjuangan menahan lapar, dahaga dan berbagai emosi buruk. Sedang 17 Agustus, pencapaian atas perjuangan keluar dari penjajahan yang sangat buruk. Sebagai perayaan, baik lebaran maupun 17 Agustus, bukanlah ujung perjuangan. Namun, hanya petanda atas satu pencapaian, yang perlu diikuti dengan pencapaian yang lebih baik lagi.

Soal kemerdekaan, Bung Hatta pernah berujar, “Indonesia merdeka hanya syarat untuk bisa mencapai kebahagiaan dan kemakmuran rakyat”. Sangat gamblang pesan yang diutarakan oleh proklamator RI itu.

Dan 17 Agustus 2016, perayaan kemerdekaan RI ke-71, apakah kebahagian dan kemakmuran telah dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia? Saya yakin, kita semua bisa menjawabnya. Tentu dengan versi masing-masing. Secara umum, saya fikir, sebagai bangsa, kita telah berada pada jalan yang sama untuk memaksimalkan pemenuhan atas kebahagiaan dan kemakmuran rakyat kebanyakan.

Guru kita, Gus Dur, dengan tegas menyatakan salah satu tugas kemerdekaan adalah melindungi kelompok miskin dan memberdayakan ekonomi lemah. Pidato KH Abdurrahman Wahid sebagai Presdien RI ke-14, di depan sidang DPR pada 16 Agustus 2000 lalu, hari ini, masih relevan untuk terus kita ingat.

 “Kaum miskin di perkotaan pun belum sepenuhnya merdeka dari rasa takut tergusur dan terusir dari tempat tinggalnya, yang secara legal dan sosial mungkin memang tidak layak dipertahankan. Merdeka dari penderitaan berkepanjangan, masih belum dikecap oleh saudara-saudara kita yang berada dalam kondisi kemiskinan struktural,” KH Abdurrahman Wahid, Presiden RI ke-4.

Mari terus rapikan barisan, serempak melangkahkan kaki, bangkitkan semangat penuhi tugas mulia kemerdekaan, wujudkan kebahagiaan dan kemakmuran rakyat kebanyakan. Dirgahayu RI ke-71. Bangsaku, bangkitlah!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun