Mohon tunggu...
Mudzakkir Abidin
Mudzakkir Abidin Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru yang suka menulis

Menulis adalah sumber kebahagiaan. Ia setara dengan seratus cangkir kopi dalam menaikkan dopamine otak. Jika kopi berbahaya jika berlebihan dikonsumsi, namun tidak dengan tulisan, semakin banyak semakin baik buat otak.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dari Amerika Serikat ke Makassar untuk Al-Qur'an

20 Mei 2024   15:11 Diperbarui: 20 Mei 2024   15:47 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ada waktu, kita ke bandara. Antar Ershall balik ke Amerika Serikat." Ajak guru saya, ustadz Muthahhir via chat WA pagi tadi.
"Oh iya, Ustadz. Bisa." Jawab saja singkat.

Setiba di bandara, kami bertemu dengan Ershall yang diantar oleh pembina Karantina Tahfidz Darul Istiqamah, ustadz Azizul Hakim. Ini kali pertama saya bertemu dengannya. Meski beberapa kali melihat foto-fotonya berseliweran di sosmed teman.

Paras anak kelahiran Philadelphia ini lebih mirip orang Arab dibanding orang Amerika pada umumnya. Kulitnya putih. Hidungnya bangir khas Arab. Hal itu bisa dimaklumi sebab ia adalah turunan gado-gado Indonesia Arab. Namun, ayah dan ibunya sudah lama tinggal dan bekerja di Amerika Serikat dan menjadi warga negara di sana.

Ershal akan kembali ke negaranya, Amerika Serikat. Setelah lebih sebulan berada di Indonesia, khususnya di Sulawesi Selatan.

Alasan mengapa ia datang ke Indonesia menarik perhatian saya sehingga tak ayal saya harus membagikan tentangnya di sini meski sedikit.

"Ershall datang ke sini untuk menghafal Al-Qur'an. Sejak bertemu di Amerika Serikat, ia selalu mengutarakan niat menghafal Al-Qur'an pada kepada saya." Cerita ustadz Muthahhir tentang Ershall.

Ustadz Muthahhir juga menuturkan bahwa Ershall selalu mengikuti program pembelajaran Al-Qur'an di Amerika Serikat. Ia beberapa kali mengikuti kegiatan Summer Camp di pesantren Nur Inka Nusantara  Madani, Connecticut. Juga belajar langsung pada ustadz Muthahhir baik lewat offline atau online.  

Namun, belajar dan menghafal Al-Qur'an di sana ia rasa belum cukup. Pemuda bernama lengkap Ershall Axl Gunandar ini merasa harus ke Indonesia untuk belajar lebih intensif.

Berkat dukungan orang tuanya yang telah berkonsultasi pada ustadz Muthahhir, terbanglah Ershall ke Indonesia. Setiba di sini, ia belajar dan menghafal Al-Qur'an di Karantina Tahfidz Darul Istiqamah, sebuah tempat penghafalan Al-Qur'an 30 juz dalam sebulan di Gowa, Sulawesi Selatan.

"Untungnya Ershall suka makanan Indonesia. Ia juga bisa beradaptasi dengan budaya di sini. Jadi bisa betah. Beberapa kali saya memperhatikan, ia begitu menikmati kesendirianya menghafal Al-Qur'an." Tutur ustadz Azizul Hakim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun