Mohon tunggu...
Mudzakkir Abidin
Mudzakkir Abidin Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru yang suka menulis

Menulis adalah sumber kebahagiaan. Ia setara dengan seratus cangkir kopi dalam menaikkan dopamine otak. Jika kopi berbahaya jika berlebihan dikonsumsi, namun tidak dengan tulisan, semakin banyak semakin baik buat otak.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filosofi Sarang Laba-laba, Kemalasan, dan Eksistensi Manusia

4 Oktober 2023   18:46 Diperbarui: 4 Oktober 2023   19:11 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Unsplash/Marcus Lange)

Saat hijrah ke Madinah, Nabi Muhammad dan Abu Bakar pernah bersembunyi dalam Gua Tsur. Orang-orang kafir Quraisy hampir saja menemukan keduanya sebelum keberadaan sarang laba-laba di mulut gua membuat mereka ragu dengan keberadaan Nabi Muhammad di dalam. Mereka tak lagi mengecek dalam gua sebab menurut mereka, sarang laba-laba yang utuh pertanda gua itu tak dimasuki oleh siapa pun dalam waktu yang dekat.

Sementara itu dalam Al-Qur'an Allah menjelaskan tentang lemahnya rumah (sarang) laba-laba. Bahkan Allah menyebutnya sebagai rumah terlemah. Firman Allah :

"Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba seandainya mereka mengetahui,” (QS Al-'Ankabut [49]: 41).

Dari kisah sarang laba-laba yang menyelamatkan Nabi Muhammad dari kejaran kaum kafir Quraisy membuktikan bahwa eksistensi manusia pada sebuah tempat ditandai dengan bersihnya sebuah tempat dari sarang laba-laba.

Dan ayat 41 surah Al-Ankabut menjelaskan tentang keberadaan rumah yang lemah di sebuah tempat merupakan bukti kemalasan dan kelemahan pemiliknya. Bayangkan sarang yang lemah sekalipun tak bisa ia hilangkan.

Keberadaan rumah laba-laba di sebuah bangunan bisa saja menjadi tanda ketiadaan manusia di dalamnya. Dan keberadaanya pula bisa menjadi tanda kelemahan dan kemalasan penghuninya.

Lagi pula keberadaan sarang laba-laba di sebuah rumah mengindikasikan rumah tersebut kotor, lembab, dan pengap. Sebab laba-laba tak suka bersarang di tempat yang bersih.

Sering kali dalam film, rumah kosong tak berpenghuni sejak lama, rumah tua seram, dan berhantu digambarkan dengan banyaknya sarang laba-laba di dalamnya.

Jadi mari hilangkan sarang laba-laba dari rumah Anda agar orang lain tahu kalau Anda masih menghuni rumah itu. Sekaligus untuk menunjukkan kalau Anda tak lebih lemah dibanding rumah laba-laba. Dan juga agar orang lain tak takut masuk ke rumah Anda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun