"Muhammad adalah sebaik-baik manusia dari bangsa Arab dan non Arab. Muhammad sebaik-baiknya manusia yang pernah berjalan di muka bumi. " (Al-Bushairy)
Bagaimana tidak takjub, sementara yang kita ceritakan adalah sosok yang dari manusia diciptakan sampai kiamat para ibu tak akan melahirkan sosok sepertinya.
 Â
"Engkau adalah sosok terbaik yang pernah dilihat oleh kedua mataku. Seindah-indah manusia yang tak akan ada lagi wanita melahirkan sosok sepertimu. " (Hassan bin Tsabit)
Bagaimana tak sayang sementara dirinya tertulis dalam sejarah pernah berlutut di depan seorang anak kecil yang burungnya mati dengan maksud untuk memeluk dan menghiburnya.
: .. .
"Wahai Aba Umair apa gerangan yang terjadi dengan Nughair (burung kecil). Abu Umair berlari ke pelukan Nabi menumpahkan tangisannya dan menghamburkan kesedihannya : Nughair sudah mati. Nughair sudah mati. (Hadis)
Bagaimana tak rindu sementara yang dirinya adalah sosok yang penuh kasih pada kita, umatnya di hari kiamat kelak. Di ujung sirath (jembatan) saat menjadi manusia yang pertama melintasinya ia berdiri dan memohon pada Allah:
: .
"Dan Nabi kalian berdiri di ujung sirath dan berkata : ya Rabb selamatkan umatku, selamatkan umatku." (Hadis)
Membaca kisah cintanya dengan istri-istri, keluarga, dan sahabatnya lebih indah dibanding kisah 1001 malam, kisah cinta Zainuddin Hayati, atau Romeo dan Juliet.
Lihatlah Khubaib bin Ady saat ia digantung pada tiang salib menjemput maut. Ditawari oleh pembesar Quraisy untuk menukar dirinya dengan Muhammad.