Pembicaraan tentang Nabi Muhammad selalu mengaduk emosi dan perasaan. Bahagia, cinta, sayang, kagum, dan rindu menjadi satu.
Lembaran-lembaran kisahnya adalah kertas harum mewangi pengingat, pengobat dan penguat jiwa.
 * Â
 * Â
"Dalam darahku, rasa cinta pada Nabi mengalir. Dan dalam hatiku, rasa cinta pada Nabi pun memancar.
Dan dengan mengingat Sang Kekasih, tenteramlah jiwaku.
Dan dengan mengingat Rasulullah, wanginya semerbak mewangi." (Ali Adam)
Ialah sosok kekasih yang paling kita cintai. Tak ada cinta kepada sesama makhluk melebihi cinta kita kepadanya. Hatta kepada istri, anak, dan orang tua.
Â
"Aku korbankan ayah dan ibuku demi engkau." (Abu Musa Al-Asy'ary)
Bagaimana tidak kagum, sementara yang kita ceritakan adalah sosok manusia terbaik yang pernah menginjak bumi.
 * Â