Tak terasa beberapa hari lagi kita akan memasuki bulan Ramadhan. Bulan yang penuh keistimewaan bagi umat Islam di seluruh dunia. Pada bulan Ramadhan banyak peluang untuk mendapatkan ampunan dari Allah. Di antaranya
1. Puasa :
"Barang siapa yang melakukan puasa dengan penuh ikhlas dan mengharapkan pahala, maka akan diampuni dosanya yang telah lalu." (H.R. Bukhari)
2. Shalat tarawih dan shalat tahajud:
"Barang siapa yang mendirikan ibadah malam di bulan Ramadhan karena iman dan. mengharapkan pahala dari Allah, maka akan diampuni dosanya yang telah lalu."
3. Beribadah pada malam lailatul qadr :
"Barang siapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (H.R. Bukhari)
Oleh karena itu, sangat keterlaluan jika bulan Ramadhan datang kemudian berlalu sementara dosa-dosa kita tak diampuni oleh Allah. Hal ini tentu merupakan kerugian dan kehinaan.
"Sungguh sangat terhina dan rendah seseorang yang datang kepadanya Ramadhan kemudian bulan tersebut berlalu sebelum diampuni untuknya (dosa-dosanya).. . "(H.R. Tirmidzi)
Agar Ramadhan bisa menjadi sarana dan momentum bagi kita untuk mendapatkan ampunan, ridha, rahmat, dan predikat ketakwaan maka kita harus mempersiapkannya sebaik mungkin sebelum masuk padanya.
Di antara persiapan tersebut adalah :
1. Persiapan ilmu
Mempelajari semua hal yang terkait dengan Ramadhan  seperti Fiqih puasa agar terhindar dari kesalahan saat berpuasa, memperbaiki bacaan Al-Qur'an agar bisa lancar mengaji di bulan Ramadhan. Juga mempelajari keutamaan-keutamaan ibadah pada bulan Ramadhan agar memotivasi kita untuk memperbanyak ibadah.
2. Persiapan hati
Termasuk di antara perkara persiapan hati adalah cinta pada ibadah di bulan Ramadhan.
"Barang siapa yang merasa bahagia pada kebaikannya dan merasa sedih pada keburukannya maka dia adalah seorang yang beriman."
Cinta pada amal ibadah dapat menumbuhkan motivasi untuk melakukannya terus menerus.
Persiapan hati juga termasuk di antaranya niat ikhlas, takabbur, tamak, memaafkan, menghilangkan rasa iri, dendam, hasad, amarah, dan benci. Sebab penyakit hati bisa mengurangi bahkan menghilangkan pahala puasa di bulan Ramadhan.
Seorang sahabat bernama Ibnu Mas'ud RA pernah ditanya : "Bagaimana dahulu kalian menyambut bulan Ramadhan?" Ia menjawab : Â "Tidak seorang pun dari kami berani menyambut hilal bulan Ramadhan, sementara di hatinya masih ada kedengkian terhadap saudaranya sesama muslim, walaupun sebesar biji sawi."
3. Persiapan jasadi (fisik)
Puasa adalah ibadah fisik yang membutuhkan tubuh dan energi yang baik. Begitu pula dengan ibadah- ibadah lainnya seperti tilawah Al-Qur'an, shalat tarawih atau shalat tahajud, dan sebagainya
Persiapan fisik bisa dilakukan sempat rutin berolahraga, rutin berpuasa sebelum Ramadhan, makanan bergizi, dan menyiapkan vitamin.
4. Persiapan maliyah (harta)
Bulan Ramadhan adalah momen untuk bersedekah. Disebutkan dalam hadis bahwa Nabi Muhammad SAW sangat dermawan dan  jauh lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan.
Ada banyak peluang ibadah yang membutuhkan persiapan harta seperti sedekah, memberi buka puasa, zakat fitrah dan mal, bayat fidyah, dll.
5. Persiapan perencanaan.
Siapa yang tak merencanakan kesuksesan, sama saja ia merencanakan kegagalan. Di antara persiapan perencanaan adalah dengan membuat daftar amal-amal ibadah prioritas pada bulan Ramadhan seperti sedekah, shalat jamaah, shalat tarwih/lail, shalat sunnah dhuha, shalat sunnah rawatib, tilawah, dan sebagainya lalu dimasukkan dalam kolom tabel.
Demikianlah beberapa bentuk persiapan yang harus dilakukan dalam menyambut bulan Ramadhan agar kita dapat memaksimalkannya dalam meraih predikat ketakwaan.
Semoga Allah memasukkan kita pada bulan Ramadhan dengan kondisi fisik yang sehat, iman yang kuat, ekonomi yang sejahtera, aman sentosa, dan hati yang bersih. Amin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H