Seiring kepergiannya jasadnya, sesungguhnya ia masih berada di sini. Di spidi. Tempatnya menimba ilmu. Tempatnya menemui Tuhannya dengan cara yang dicemburui oleh para perindu Syurga.
Selamat jalan, Atfilla.
Atfillah, Kepergianmu Yang Indah
Namamu adalah doa dari orang tuamu yang melekat padamu sepanjang hidupmu.
Namamu Atfillah yang jika diartikan adalah berada di jalan Allah. Mungkin begitu harapan orang tuamu saat memasukkanmu ke pesantren Spidi. Agar engkau terus berada di jalan Allah.
Dan kini engkau menjemput takdirmu kepergianmu di jalan Allah (insya Allah) sesuai doa dan harapanmu dan juga orang tuamu.
Namamu Putri, agar kelak engkau menjadi putri mahkota di surga. Yang membuat para bidadari pantas merasa cemburu padamu
Namamu Azkiya yang jika diartikan adalah suci. Bukankah sakitmu dan kesabaranmu atas penyakit sejak engkau lahir adalah penyuci atas dosa-dosa? Bukankah dalam sakit kita selalu berdoa " " Tak apa-apa, sebagai penyuci dari dosa -insya Allah-
Kami yakin engkau sekarang sedang tersenyum di saat kami semua menangisi kepergianmu. Engkau pergi dengan segala kemuliaan yang kau bawa menjadi bekal menuju Akhirat.
Bukankah kemarin engkau baru balik ke pesantren dari rumah untuk berobat selama beberapa waktu? Tidakkah itu tanda bahwa Allah telah menyiapkan kematian terindah buatmu?
Bukankah engkau pergi dalam kondisi sakit bahkan sejak engkau hadir di dunia ini. Yang penyakit itu adalah penggugur dosa-dosamu.