Mohon tunggu...
Mudzakkir Abidin
Mudzakkir Abidin Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru yang suka menulis

Menulis adalah sumber kebahagiaan. Ia setara dengan seratus cangkir kopi dalam menaikkan dopamine otak. Jika kopi berbahaya jika berlebihan dikonsumsi, namun tidak dengan tulisan, semakin banyak semakin baik buat otak.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Waspadai Gajah di Bulan Ramadhan

15 April 2022   20:51 Diperbarui: 15 April 2022   20:55 663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap kita punya tujuan dan target dalam bulan Ramadhan ini.

Apa tujuan utama kita berpuasa? Tak ada jawaban lain kecuali untuk mendapatkan gelar ketakwaan. Karena begitulah jaminan dari Allah bagi orang yang berpuasa dalam surah Al-Baqarah:183.

Tujuan lainnya adalah mendapatkan ampunan, ridha, dan rahmat Allah. Selain itu kita mengharapkan dimasukkan dalam Syurga dan dijauhkan dari api neraka. Bukankah Nabi sudah menjamin bahwa puasa dan shalat tarwih jika dikerjakan dengan keimanan dan pengharapan pahala pada Allah semata adalah merupakan sarana terbaik untuk mendapatkan ampunan dari Allah?


Namun harus disadari bahwa Ramadhan dan puasa dengan segala kemuliaannya tidak serta merta menjamin ketakwaan dan kemenangan. Sebab ketakwaan dan kemenangan itu hanya bisa dicapai oleh mereka yang betul-betul memaksimalkan bulan Ramadhan dengan baik.

Suatu ketika Imam Malik sedang mengajar para muridnya dalam sebuah majelis di kota Madinah. Tiba-tiba dari luar terdengar suara orang berseru "ada gajah datang."

Sontak semua orang dalam majelis kaget. Serentak mereka semua keluar untuk melihat gajah tersebut. Ternyata gajah-gajah itu dikendarai oleh para musafir dan kafilah dagang yang datang dari India. Orang Madinah umumnya belum pernah melihat gajah sehingga mereka meninggalkan Imam Malik dari majelis untuk melihat gajah.

Tak tersisa di dalam majelis kecuali Imam Malik dan seorang muridnya. Karena penasaran mengapa muridnya itu tidak keluar seperti yang lain, beliau menanyainya "wahai muridku, mengapa engkau tak keluar melihat gajah?"
"Aku datang ke sini untuk melihat engkau, bukan untuk melihat gajah." Jawab sang murid.

Murid tersebut adalah Yahya bin Yahya Al-Laitsi. Ia dijuluki oleh imam Malik ketika itu "Aqilul Andalus" yang berarti orang berakal dari Andalus.
Ia kemudian dikenal sebagai salah satu murid imam Malik paling terkenal. Menjadi periwayat Kitab Al-Muwaththa' paling mu'tamad (dipercayai). Dan menjadi penyebar madzhab imam Malik di Andalusia.

Dalam Ramadhan, ada dua golongan umat Islam dalam menyambut Ramadhan. Golongan pertama adalah mereka yang punya cita-cita dan harapan dalam bulan Ramadhan. Dan golongan yang ke dua adalah mereka yang tak punya cita-cita dan harapan. Golongan pertama diibaratkan seumpama imam Yahya bin Yahya Al-Laitsi yang punya fokus dan tujuan sehingga tak mudah dialihkan oleh gajah, sementara golongan ke dua diibaratkan seperti murid-murid yang keluar melihat gajah karena tak punya fokus dan tujuan.

Cerita di atas bisa diumpamakan pada bulan Ramadhan. Majelis Imam Malik adalah bulan Ramadhannya. Yahya bin Yahya Al-Laitsy diumpamakan sebagai orang yang memanfaatkan bulan Ramadhan dengan ibadah. Sementara gajah diumpamakan sebagai pengalih-pengalih dari fokus beribadah.

Gajah-gajah di bulan Ramadhan sangat banyak. Mulai dari yang sifatnya pun ringan sampai berat. Kita bagi dua:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun