Mohon tunggu...
Mudzakkir Abidin
Mudzakkir Abidin Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru yang suka menulis

Menulis adalah sumber kebahagiaan. Ia setara dengan seratus cangkir kopi dalam menaikkan dopamine otak. Jika kopi berbahaya jika berlebihan dikonsumsi, namun tidak dengan tulisan, semakin banyak semakin baik buat otak.

Selanjutnya

Tutup

Makassar

Ayo ke Spidi

5 Februari 2022   04:57 Diperbarui: 5 Februari 2022   04:59 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makassar. Sumber ilustrasi: SHUTTERSTOCK via KOMPAS.com/Andreawan Tarigan

Saya bergabung di Spidi baru setengah tahun. Tapi kesan positif saya pada sistem pendidikan Spidi sangat dalam. Saya tertarik pada sistem peminatan kelas. Di sini tersedia kelas Tahfidz, tarbiyah, bahasa, dan Sains. Anak-anak bisa memilih kelas sesuai minat dan bakat mereka dan bisa fokus ke sana.

Saya juga terkesan pada kurikulum tilawa (tidur lebih awal) di mana para santri tidur pada jam delapan malam dan bangun jam dua dini hari untuk melakukan shalat lail, menghafal, dan kegiatan ibadah lainnya. Sebuah konsep hidup yang sesuai dengan Sunnah Nabi. Yang menurut para ahli kesehatan merupakan gaya hidup yang menyehatkan dan mencerdaskan otak.

Selama kurang lebih enam bulan berkiprah sebagai tenaga didik di Spidi, banyak ilmu dan pengalaman yang saya serap khususnya dalam upgrading pemanfaatan teknologi sebagai media pembelajaran. Di sini, Anda akan sangat jarang menggunakan kertas. Nyaris semuanya menggunakan e-paper. Mulai dari mengisi absen, nilai raport, formulir, sampai menerima tugas siswi.

Bahkan terkadang papan tulis dan spidol tidak digunakan karena pembelajaran menggunakan media Chrome Book, semacam laptop yang membeli lisensi Google For Education.

Hampir setiap hari ada jadwal upgrading skill guru. Tahfidz dan tahsin, tarbiyah, bahasa Inggris dan Arab, hingga komputerisasi. Artinya, Anda sebagai guru di sini mungkin akan lebih banyak belajar dibanding mengajar.

"Saya bela-belain datang dari Makassar hanya untuk ikut belajar tahsin. Padahal saya tidak mengajar hari ini. Program seperti yang saya sukai dari Spidi." Kata Ibu Ima, seorang pengajar bahasa Inggris kepadaku suatu hari.

Saya telah mengajar di beberapa sekolah, namun menurutku Spidi yang terbaik dalam hal pemanfaatan teknologi sebagai media pembelajaran. Bukan hanya saya, tapi beberapa guru mengakui hal yang sama.

Kini di usianya yang memasuki angka 11, Spidi telah memiliki 1125 alumni, 322 peserta didik, 132 staf dan guru. Dengan sederet prestasi yang tak lagi bisa dihitung, baik itu pada tingkat daerah hingga nasional.

Bapak Ir. H. Takdir, MM., Kadisdik Maros dalam membuka kegiatan assembly Spidi mengapresiasi prestasi Spidi. "Saya melihat banyak prestasi yang telah diukir oleh Spidi. Spidi adalah kebanggaan kabupaten Maros. Dan sekolah terbaik (di Maros)."

Di umurnya yang ke 11 tahun, sebuah angka yang tak begitu besar, namun kiprahnya bagi dunia pendidikan sudah sangat besar. Namanya sudah cukup terkenal. Nama Darul Istiqamah Maros sangat terangkat oleh kehadiran Spidi. Bahkan kabupaten Maros pun ikut harum namanya.

Itu diakui sendiri oleh pejabat nomor satu di kabupaten Maros.
"Saya sangat berbangga dan bersyukur ada sekolah dan tempat mendidik di Maros yang akan melahirkan sosok (ibu) yang smart dan shalehah."  Puji H.A.S Chaidir Syam, bapak bupati Maros suatu hari dalam pidato sambutannya di Spidi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Makassar Selengkapnya
Lihat Makassar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun