Dari semua kehebohan pro kontra pernyataan pembantu Presiden ini, mana suara SBY? Pernahkan SBY memikirkan agar menteri-menterinya bersatu padu dan bersuara sama agar tidak membingungkan rakyat? Apakah SBY sehaluan dengan Mendagri dan Menag yang mendukung FPI? Ataukah masih sama dengan pernyataan sebelumnya bahwa "Negara tidak boleh kalah oleh kekerasan?"Apakah Mendagri sadar bahwa FPI yang sedang dipromosikan ini adalah ormas yang sama yang pernah mengejek boss-nya Presiden RI dengan julukan "pecundang"?
SBY sepertinya hanya akan emosional dan muncul di konpres atau media bila ada masalah dengan pencitraan pribadinya atau bila sedang membela partainya. Kalau untuk urusan seperti ini, walau membuat heboh di media dan dipercakapkan rakyat Indonesia, Pak Presiden tetap cuek. Mungkin SBY berpikir, mikirin partai aja ga bisa, apalagi mikirin negara dan rakyat. Dan biarkanlah Gamawan berkicau dan membuat resah masyarakat, toh bukan Presiden dan Partai Demokrat yang jadi resah.
Selain tidak sinkronnya suara di kabinet, kondisi Partai Demokrat yang berantakan menjadi cermin management SBY. Belum lagi ketidakmampuan SBY yang mandah saja diganggu oleh PPI dan Anas Urbaningrum. Semuanya serba lemah dan tidak berdaya. Yang muncul hanya curcol, himbauan, dan 'instruksi' tidak jelas. Masih ingat, waktu Presiden meminta agar penyebar isu Prof. Subur agar dipolisikan dan tidak dibiarkan begitu saja? Apa hasil dari instruksi Pak Beye? Nol besar. Sepertinya para pembantu presiden sudah maklum. Anggap saja angin lalu.
Sabar ya, tinggal 7 bulan lagi koq ...
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI