Mohon tunggu...
Akip Firmanshah
Akip Firmanshah Mohon Tunggu... -

Korupsi, kepalsuan, kebodohan .. Berantas semua!

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mendagri Berkongsi dengan FPI - Mana Suara SBY?

27 Oktober 2013   22:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:57 799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dari semua kehebohan pro kontra pernyataan pembantu Presiden ini, mana suara SBY? Pernahkan SBY memikirkan agar menteri-menterinya bersatu padu dan bersuara sama agar tidak membingungkan rakyat? Apakah SBY sehaluan dengan Mendagri dan Menag yang mendukung FPI? Ataukah masih sama dengan pernyataan sebelumnya bahwa "Negara tidak boleh kalah oleh kekerasan?"Apakah Mendagri sadar bahwa FPI yang sedang dipromosikan ini adalah ormas yang sama yang pernah mengejek boss-nya Presiden RI dengan julukan "pecundang"?

SBY sepertinya hanya akan emosional dan muncul di konpres atau media bila ada masalah dengan pencitraan pribadinya atau bila sedang membela partainya. Kalau untuk urusan seperti ini, walau membuat heboh di media dan dipercakapkan rakyat Indonesia, Pak Presiden tetap cuek. Mungkin SBY berpikir, mikirin partai aja ga bisa, apalagi mikirin negara dan rakyat. Dan biarkanlah Gamawan berkicau dan membuat resah masyarakat, toh bukan Presiden dan Partai Demokrat yang jadi resah.

Selain tidak sinkronnya suara di kabinet, kondisi Partai Demokrat yang berantakan menjadi cermin management SBY. Belum lagi ketidakmampuan SBY yang mandah saja diganggu oleh PPI dan Anas Urbaningrum. Semuanya serba lemah dan tidak berdaya. Yang muncul hanya curcol, himbauan, dan 'instruksi' tidak jelas. Masih ingat, waktu Presiden meminta agar penyebar isu Prof. Subur agar dipolisikan dan tidak dibiarkan begitu saja? Apa hasil dari instruksi Pak Beye? Nol besar. Sepertinya para pembantu presiden sudah maklum. Anggap saja angin lalu.

Sabar ya, tinggal 7 bulan lagi koq ...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun