Touring dari satu kota ke kota lain pastinya mengasyikkan.
Jika memang punya banyak waktu.
Pilihan lain adalah bikeflybike atau rideNfly.
Bersepeda dari rumah ke bandara keberangkatan, jangan lupa buang udara di ban, wrapping sepeda dan masuk bagasi. Terbang.
Buka plastik wrapping, pasang kembali roda depan dan pompa ban adalah pekerjaan selanjutnya setelah sampai di bandara tujuan.
Dan lanjut bersepeda ke lokasi tujuan.
Trek mulus sepanjang jalan. Tampak diatas adalah trek menjelang pantai Selong Belanak, Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Mataram kota ke Tanjung Aan, Kuta berjarak 65 km.
40 km pertama jalan datar, sisanya tanjakan dan turunan yang cukup menguras tenaga.
Apalagi dengan gandengan dan beban 2 pannier.
Tak sia- sia mengambil trek yang memutar dan naik- turun. Pemandangan menjelang pantai memang seindah seperti yang dijanjikan.
Hari kedua Sepedahan saya di Lombok, setelah kemarinnya dari Bandar Udara Internasional Lombok ke Mataram Kota. Berjarak 30 km.
Dan kali ketiga setelah sebelumnya Bali dan Mentawai.
Virb Elite, sport action camera yang selalu terpasang di handle bar adalah salah- satu yang membantu dokumentasi sepedahan saya. Disamping G16.
Berfitur wifi, gps, lensa lebar, dan daya tahan battery sampai 2 jam dan banyak lagi lainnya memudahkan sekali dalam pengoperasian dan kebutuhan dokumentasi.
Selain battery tambahan, powerbank adalah juga pilihan lain. Pilih produk powerbank yang berkualitas. Berkomponen baik.
Khawatir kekurangan media penyimpanan file foto- foto? , 1 TB Ext. HDD berwifi dan berbattery adalah pilihan cerdas.
Up/ download dapat dilakukan oleh smartphone manapun. Via wifinya.
Untuk trek, kecepatan dan waktu tempuh saya andalkan Fenix2. Juga dari Garmin. Terimakasih Garmin Indonesia sudah support.
Road bike flat bar yang saya gunakan adalah produk termurah dari salah- satu brand lokal. Â Brand lokal yang ternyata lebih populer di Eropa dan Australia dibanding di negerinya sendiri.
Cukup puas dengan fitur, geometri, desain dan daya tahannya.
Kali ini ada yang berbeda. Saya sertakan juga gandengan sepeda( bike trailer) beroda satu.
Kerjaan sedikit ngebut yang dimulai 3 hari sebelumnya.
Trailer saya fungsikan untuk mengangkut 2 pannier Eiger kiri- kanan. Sementara 1 set pannier atas dan kedua samping saya pasang diatas rak belakang sepeda.
Terimakasih Eiger Adventure supportnya.
Dengan gandengan ini lebih beratnya sudah pasti. Tapi ada hal lain yang saya rasakan.
Koq ya mewah sekali ya. Bisa bawa sepasang sepatu dan sepasang sandal. Leluasa membawa banyak pakaian, jacket, pullover, shorts & jersey. Belum lagi tenda solo Vagabond Eiger yg cantik. Laptoppun masuk.
Segabrug gadget dan kelengkapannya( Note 8, hp kecil, 1 TBÂ ext. HDD berbattery dan berwifi, 13000 mA Powerbank, kabel- kabel, obat- obatan pribadi, utensil dan banyak lagi lainnya) masuk di tas atas belakang sadel.
Sementara sepatu dan sandal di tas pannier sebelah kiri di pannier belakang sadel. Daypack saya simpan di tas sebelah kanannya.
Bersepeda dengan kelengkapan seperti ini kurang- lebih adalah versi kecilnya dari caravan mobil. Bisa jalan dan menginap kapan dan dimana saja suka- suka.
Tiga teman menyertai saya di penerbangan Bandung - Lombok. Dua panitia acara lomba lari gunung, dan satu lagi adalah salah- satu pesertanya.
Ajakan untuk sama- sama turut naik mobil jemputan tentunya saya tolak.
Tak ada kesulitan berarti. Jalan mulus, rata, nyaris tak ada tanjakan/ turunan.
Jarak 30 km ke Mataram kota ditempuh 2 jam. Santai tak buru- buru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H