Mohon tunggu...
Akilah Dharmayasa
Akilah Dharmayasa Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa PBSID Universitas Negeri Malang

Tipikal mahasiswa Sastra Indonesia yang dunianya menulis dan membaca. Penikmat karya seni apapun bentuknya. Sedang berupaya mendalami dunia jurnalisme dan segala printilannya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berawal dari Hobi, Lama-Lama Berprestasi, eh Dapat Money!

15 September 2024   22:14 Diperbarui: 15 September 2024   23:20 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semua orang pasti punya satu atau beberapa hal yang biasa dilakukan saat waktu luang. Hal-hal itu biasanya menjadi langkah kecil yang menentukan jalan besar seseorang, seperti kutipan favorit dari Muhammad Ananda Satrio Wibowo (akrab disapa Rio). 

"Perjalanan seribu mil selalu dimulai dengan langkah pertama." (Lao Tzu)

Berawal dari hobinya mendengarkan radio dan musik, kini ia meraih prestasi sebagai penyiar, bahkan mendapatkan kesempatan menjadi pembawa acara di berbagai kegiatan. Bonusnya, tentu mendapatkan teman dan cuan.

Sejak TK, Rio sudah akrab dengan radio karena sering mendengarkannya ketika bermain ke rumah saudaranya. Saat itu program yang ada biasanya ditujukan untuk orang tua, sehingga sebagai anak-anak pasti lebih fokus pada lagu-lagu dan penyiar yang menyelingi acara.

"Pertama kali lomba pas MTs, lomba pidato," tutur Rio saat diwawancarai di Ormawa HMD Sasindo UM (15/09/2024). Saat itu ia gagal menyabet juara apapun, tetapi lomba itu menjadi langkah pertamanya di bidang public speaking. 

Ketika SMA, Rio mengaku lebih disibukkan dengan tugas karena menjadi siswa akselerasi. Meski begitu, hobinya untuk mendengarkan musik tidak berhenti. Ia mulai mengenal YouTube dan Spotify yang menyediakan konten-konten podcast dan vlog yang menginspirasinya. Misalnya konten-konten di kanal YouTube Zahid Ibrahim mengenai perjalanan pendidikan dan edukasinya mengenai produktivitas.

Hingga saat ini, Rio menjadi sosok yang terkenal sangat produktif, atau lebih tepatnya sangat sibuk. Mahasiswa UM semester lima ini mengikuti dua organisasi intrakampus, yakni Himpunan Mahasiswa Departemen Sastra Indonesia dan Ikatan Pecinta Retorika Indonesia (IPRI) UM. 

Sebenarnya, pada awal masuk IPRI, Rio tidak terlalu berani untuk membentangkan sayapnya di bidang penyiaran maupun bidang lainnya. Namun, ajakan teman seorganisasi menjadi awal mula ia mengikuti seleksi penyiar radio Tara milik IPRI UM. "Awalnya aku ingin ikut tapi tidak merasa bisa, terus diajak temanku lewat chat jadilah ikutan," tambahnya.

Tim Tara Radio IPRI UM(dokumentasi pribadi)
Tim Tara Radio IPRI UM(dokumentasi pribadi)

Ia memulai branding-nya sebagai public speaker di Tara Radio. Selama setahun, ia menjadi penyiar dua sampai tiga kali selama seminggu. Nah, dari pengalamannya itu dia lebih percaya diri berbicara di depan umum. Ia lebih sering mengisi di program sore dan malam yang lebih santai dan biasanya membahas rekomendasi tempat nongkrong, film, musik, dan penyanyi.

Menjadi penyiar bukan titik akhir dari perjalanannya, Rio mencalonkan diri sebagai pembawa acara PKKMB UM 2023 di detik-detik akhir pendaftaran. Awalnya dia tidak yakin karena yang daftar pasti banyak dan MC PKKMB merupakan tujuan besar anggota IPRI. Kemudian dia diajak mendaftar bersama kakak tingkat, memang saat itu dia masih terbilang pemula dan perlu diyakinkan untuk mengikuti kegiatan-kegiatan besar. Reaksi Rio saat pengumuman juga mencerminkan mahasiswa gen-z yang meragukan diri sendiri, "Ketika dinyatakan lolos, ini beneran? Pas dicek transparansi nilai, ternyata beneran bisa bukan cuma hoki."

Persiapan menjadi pembawa acara PKKMB UM 2023 terbilang panjang dan cukup berat karena Rio memang belum menguasai segala hal yang diperlukan saat itu. Liburan ia isi dengan bolak-balik ke kampus untuk latihan bersama tandemnya. Ia berhasil membawakan acara PKKMB UM pada hari kedua di Graha Cakrawala hingga akhir. Ini merupakan pengalaman MC pertamanya dan langsung di depan beribu mahasiswa baru.

Rio bersama tandemnya sebagai MC PKKMB UM 2023(dokumentasi pribadi)
Rio bersama tandemnya sebagai MC PKKMB UM 2023(dokumentasi pribadi)

Pengalamannya menjadi pembawa acara di PKKMB ini membawanya pada kesempatan-kesempatan di acara lainnya. Sebagai anggota HMD Sasindo, ia sering diminta menjadi pembawa acara dadakan di program kerja mereka, mulai dari LASANA (Lomba Esai Nasional) 2023, FLBS (Festival Literasi Bahasa Sastra) 2023, dan RUMILUS (Forum Ilmiah Ilmu Perpustakaan) 2023. Selain menjadi MC, ia juga sering diminta menjadi penanggung jawab MC karena dianggap berpengalaman dalam bidang tersebut sambil terus mengeksplorasi kemampuannya di bidang pembawa acara dan penyiar.

Karier Rio yang dimulai dari hobi sederhana mendengarkan musik, membawanya menjadi MC di acara yang lebih besar di lingkup UM, yakni menjadi MC sebuah acara yang diselenggarakan oleh Sanggar Tari Karawitan Asri Kusuma. Ia juga diundang menjadi pembawa acara Malang Strudel saat ada kunjungan dari siswa SMK. Terbaru, ia membawakan acara fashion show 'Trenversity 2024' dan memenangkan lomba kepenyiaran. Ia mendapatkan juara 2 dalam lomba Announcer Competition oleh Genius Radio UIN SATU Tulungagung. 

Announcer Competition Genius Radio UIN SATU Tulungangung, Rio meraih juara 2(dokumentasi pribadi)
Announcer Competition Genius Radio UIN SATU Tulungangung, Rio meraih juara 2(dokumentasi pribadi)

Di tengah kesibukan kuliah dan kepanitiaan, dia masih sering diundang sebagai pembawa acara dalam kegiatan internal kampus maupun luar kampus. Keterampilan berbahasa yang ia pelajari sebagai mahasiswa Bahasa Sastra Indonesia ditambah keberaniannya mencoba kesempatan-kesempatan yang ada membuahkan hasil. Ia banyak dikenal sebagai pembawa acara dan memperluas relasinya di bidang kepenyiaran, MC, dan public speaking. 

Lalu pertanyaannya, seberapa penting memiliki hobi?

"Penting banget sih (punya hobi), soalnya lewat hobi itu kita bisa menyalurkan energi ke hal-hal positif. Ketika bisa mengembangkan hobi menjadi passion, kita dapat memiliki kesibukan tetapi tetap menyenangkan. Capek tapi seru," pendapatnya saat ditanya seberapa penting punya hobi (15/09/2024).

Di sisi lain, Safira Widya Paloza yang juga merupakan anggota IPRI menyampaikan, "Pentingnya punya hobi, tuh, tergantung prinsip masing-masing orang. Kalau punya hobi cuma karena ikut-ikutan dan tidak ada tujuan akhir akan berbeda dengan hobi yang dikembangkan untuk mengeksplorasi diri dan diasah terus sampai menjadi suatu tujuan." (15/09/2024)

Memiliki hobi memang sudah pasti, tetapi apakah hobi itu dapat mendatangkan manfaat atau mengantarkan kita ke kesempatan-kesempatan besar memerlukan usaha lebih. Hobi perlu diasah terus-menerus melalui kursus, mengikuti komunitas yang mendukung hobi, atau mengikuti lomba-lomba yang dapat mempertajam keterampilan tersebut. Seperti kata Rio dan Safira, hobi perlu dikembangkan dan perlu dijadikan suatu tujuan, terutama bagi mahasiswa yang tidak lama lagi harus menentukan kariernya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun