Mohon tunggu...
Akhyar Puadi
Akhyar Puadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pascasarjana Pendidikan Matematika Universitas Negeri Medan

Mahasiswa Pascasarjana Pendidikan Matematika Universitas Negeri Medan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mulai Tahun 2023, Penalaran Matematika Menjadi Salah Satu Tolak Ukur pada Seleksi Nasional Berdasarkan Tes

30 November 2022   17:26 Diperbarui: 30 November 2022   17:31 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Merdeka Belajar episode 22 yang ditetapkan oleh Kemendikbud Ristek mengenai "Transformasi seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dibutuhkan untuk menyambung transformasi kebijakan yang telah dilakukan di pendidikan dasar, menengah, dan pendidikan tinggi" resmi berlaku pada tahun 2023 mendatang.

Terdapat tiga kebijakan merdeka belajar episode 22 mengenai seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yaitu Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi, Seleksi Nasional Berdasarkan Tes, dan Seleksi secara Mandiri oleh PTN.

Seleksi Nasional Berdasarkan Tes kini berfokus pada pengukuran kemampuan penalaran dan pemecahan masalah peserta didik. Tes yang akan diberikan tidak lagi meliputi tes mata pelajaran, melainkan hanya akan ada satu tes skolastik untuk mengukur kemampuan calon mahasiswa yang mengikuti seleksi masuk PTN berdasarkan tes. Kemampuan yang akan di ukur dalam tes skolastik meliputi:

  • Potensi kognitif
  • Penalaran matematika
  • Literasi dalam bahasa indonesia
  • Literasi dalam bahasa inggris

Sehingga menimbulkan pertanyaan "Apa sih penalaran matematika itu?", "Kenapa tes masuk perguruan tinggi negeri harus bisa bernalar matematika?", dan sebagainya. Pertanyaan-pertanyaan tersebut bukan tanpa alasan muncul begitu saja, melainkan karena masih banyak peserta didik yang tidak menyukai pelajaran matematika di sekolah, karena terkesan sulit dan rumit. Maka dari itu, pentingnya bagi peserta didik untuk tau fungsi dari mencapai kemampuan penalaran matematika tersebut.

Kemampuan penalaran matematika sudah seharusnya menjadi kemampuan yang harus dimiliki setiap peserta didik, karena kemampuan tersebut memiliki peranan yang sangat penting bagi perkembangan peserta didik dalam menyelesaikan masalah secara logis, baik didalam kelas maupun dilingkungan masyarakat.

Kemampuan penalaran matematika adalah kemampuan proses berpikir secara logis dengan cara menarik sebuah kesimpulan yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan. Penarikan kesimpulan tersebut dibagi menjadi dua, yang dikenal dengan penalaran induktif dan penalarn deduktif. Penalaran induktif merupakan cara berpikir logis dalam menarik kesimpulan bersifat umum dari berbagai kasus yang bersifat individual. 

Sedangkan, penalaran deduktif merupakan cara berpikir logis dalam pernyataan umum lalu ditarik kesimpulan yang bersifat khusus. Logika menjadi dasar seseorang dalam menarik kesimpulan. Hal tersebut menjadi penting bagi peserta didik yang akan bekerja dimasa mendatang. 

Dengan logika, manusia juga dapat membedakan hal baik dan hal buruk, serta resiko dalam semua perbuatannya. Untuk itu, dalam menyelesaikan dan menghadapi masalah yang ditemui haruslah didasari dengan logika, sehingga memberikan solusi yang benar dan tidak merugikan orang disekitar.

Dalam menyelesaikan suatu masalah menggunakan kemampuan penalaran matematika, seorang peserta didik harus memahami dan menguasai indikator-indikator kemampuan penalaran matematika dalam penyelesaian masalah, yaitu:

  • Mengajukan dugaan
  • Melakukan manipulasi matematika
  • Memperkirakan pola penyelesaian
  • Menggunakan pola dan hubungan untuk menemukan solusi
  • Menyusun dan memberikan bukti terhadap kebenaran solusi
  • Menarik kesimpulan dari suatu pernyataan

Indikator penyelesaian masalah menggunakan kemampuan penalaran matematika tersebut dapat mengukur kemampuan calon mahasiswa untuk menerapkan matematika dasar dalam kehidupan sehari-harinya. Hal tersebutlah yang membuat penalaran matematika menjadi penting, sehingga menjadi salah satu subtes di Tes Skolastik Seleksi Nasional Berdasarkan Tes pada tahun 2023 mendatang.

Lalu, "Bagaimana sih cara peserta didik dapat mengembangkan kemampuan penalaran matematikanya?".

Kemampuan penalaran matematika dapat dilatih dan dikembangkan kapanpun dan dimanapun. Dalam hal ini, sebagai seorang pendidik atau guru hendaknya memberikan model pembelajaran yang berbasis masalah didalam setiap pembelajarannya. Masalah tersebut hendaknya berupa masalah kontekstual yang tidak rutin. Sehingga peserta didik dapat membangun pengetahuannya sendiri dan melatih kemampuan penalarannya dalam menyelesaikan masalah yang diberikan.

Dalam penentuan model pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan kemampuan penalaran matematika, seorang guru harus memilih model yang sesuai dengan kemampuan siswanya. 

Model tersebut haruslah menarik dan memicu motivasi siswa sehingga pembelajaran menjadi lebih aktif. Model-model yang telah teruji kebenarannya dalam meningkatkan kemampuan penalaran matematika sudah banyak ditemukan dan dibuktikan oleh berbagai penelitian dipenjuru negeri, seperti model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL), model pembelajaran Open Ended dan masih banyak lagi.

Kemampuan penalaran matematika tersebut juga dapat dilatih dan dikembangkan sendiri oleh peserta didik dilingkungan sekitarnya. Berbagai cara yang selama ini kita anggap sepele bisa menjadi bermakna ketika kita menggunakan manfaatnya dengan benar, seperti bermain game online maupun permainan tradisional yang memberikan masalah-masalah atau teka-teki yang harus dipecahkan. 

Semakin sering dilatihnya kemampuan penalaran matematika tersebut, maka semakin mudah seorang peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang ia hadapi didalam sekolah maupun dimasyarakat.

Berikut contoh permasalahan kontekstual yang dapat dijadikan latihan dalam mengembangkan kemampuan penalaran matematika.

Latihan I

Adi sedang bermain ke Aksara Park untuk menaiki Wahana Bianglala. Wahana tersebut memiliki 14 Kamar yang masing-masing memiliki 4 kursi penumpang. Jika 1 giliran Wahana berputar 10 kali dalam 5 menit. Berapakah jumlah maksimal orang yang menaiki Wahana Bianglala dalam 1 jam?

Latihan II

Isilah masing-masing kotak dibawah ini dengan angkat 1 sampai 9 yang jika ditotalkan masing-masing sisinya akan menghasilkan jumlah yang sama.

Terimakasih karena sudah membaca, semoga ilmu yang didapat bermanfaat bagi kita semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun